Di Pulau Sorga walau tidak ada bidadari tapi ada Pura Dedari

Sejatinya  mereka-mereka yang senang bermeditasi ada di bebagai belahan bumi, katakanlah manca negara asal mereka.  Biasanya meditasi itu terkait erat dengan nuansa-nuansa relegius dekat nian dengan dunianya Sang Pencipta, utamanya tentang tempat apik untuk bermeditasi secara khusuk mesti tenang damai, serta daerahnya tergolong suci yang mana kesuciannya terasa nyata di alam fikiran kalangan orang-orang spiritual (dirasakan secara jelas tegas oleh yang bermata bathin  suci bersih), karena orang-orang yang demikian di sayangi oleh aneka roh halus. Berkenaan dengan tempatnya bermeditasi, jelas di pulau Sorga nusa kecil Bali tentulah ada, replika sorga milik Bali, walau secara riil bidadari penghuni nyata sorga tidak ada di pulau sorga nusa kecil Bali, tapi replikanya sorga/ pura Bidadari/dedari (bhs.Bali) ada di Bali.

Sesuai dengan informasi di majalah Bali Post 131, Pura Dedari itu letaknya tidak jauh amat dengan obyek wisata Goa Gajah, ada di banjar Lebah Desa Bedulu, kecamatan Blahbatuh daerah kabupaten seni Gianyar. Tentang kawasan suci Pura Dedari itu, sekeliling pura bernuansa relegius mistis ; sesuai kesan dari mereka-mereka yang acap beryoga/meditasi di lokasi pura, berkomentar senada. Bahwa mereka semua merasakan, areal pura Derari itu berupa kampung desa yang amat asri (orang Bali menyebutnya : mungkian perkampungan Wong Samar), tidak jarang dari mereka acap melihat geria (rumah orang suci), di utaranya pura konon merupakan tempat menjemur emas, selayaknya pura-pura lain di nusa kecil Bali Pura Dedari juga punya tempat pesucian/beji yang bermata air dengan volume tetap kala hujan dan kemarau. Di prediksi telah ada di zamannya raja tenar Bali Udayana, dengan adanya arca /patung Mahesa Sura Durga Mandini berbahan batu bertangan delapan. Di pura satu ini juga ada aneka pelinggih pesimpangan (penyawangan) : Ratu Gunung Agung, Ratu Gunung Lebah, Gunung Batukaru, juga Uluwatu. Adapun hari piodalannya sesuai pawukon (210 hari sekali) setiap Rabu Manis Kulantir ( sepisan alit, sepisan ageng), diempon oleh Pasemetonan Arya Pengalasan seantero nusa kecil Bali.

Sumber bacaan : majalah Bali Post  edisi 131.