Wahyu yang diturunkan oleh Hyang Widhi melalui para Maha Rsi,
dan dikumpulkan atau dihimpun menjadi kitab suci. Kitab suci yang diyakini
sebagai wahyu yang diturunkan oleh Hyang Widhi disebut Weda. Weda sebagai kitab
suci agama Hindu, secara etimologi berasal dari bahasa sansekerta dari akar
kata Wid, yang berarti mengetahui atau pengetahuan. Juga berarti pengetahuan
kebenaran sejati, atau kata-kata yang diucapkan
dengan aturan-aturan tertentu yang menjadikan sumber ajaran agama Hindu.
Weda sesungguhynya ilmu pengetahuan suci yang maha sempurna,
berasal dari Hyang Widhi yang didengarkan oleh para Maha Rsi melalui pawisik
(wahyu), sehingga weda disebut juga Sruti yang berarti Sabda Suci atau pawisik.
Karena berupa pawisik maka weda itu sebagian basar merupakan nyanyian-nyanyian
dari Hyang Widhi yang berbentuk puisi atau syair. Puisi dalam weda juga
memiliki suatu aturan/peraturan yang disebut Canda. Mereka yang menghayati dan
mengamalkan weda senantiasa akan memperoleh kerahayuan/ ketenangan lahir
bathin.
Para Maha Rsi sebagai penerima sabda suci atau pawisik (Mantra Drestah Iti Resih)
artinya, orang-orang yang melihat atau mendapat mantra-mantra itu. Mereka itu
ada tujuh orang makanya dikenal dengan sebutan “Sapta Rsi” penerima sabda suci
: Maha Rsi Grtsamada, Maha Rsi Wiswamitra, Maha Rsi Wamadewa, Maha Rsi Atri,
Maha Rsi Bharadwaja,Maha Rsi Wasistha, dan Maha Rsi Kanwa. Disamping ketujuh
Maha Rsi itu, masih ada lagi Maha Rsi sebagai penerima wahyu yang berjasa dalam
mengelompokkan weda serta berjasa menyusun dalam penulisan kitab suci Weda.
Maha Rsi terbesar yang amat banyak jasanya dalam mengkodifikasikan atau menghimpun Weda adalah Bhagawan Byasa.
Dan beliau dibantu oleh 4 orang muridnya : Maha Rsi Pulaha / Paila penyusun Reg
Weda, Maha Rsi Waisampayana penyusun Yajur Weda, Maha Rsi Jaimini penyusun Sama
Weda, dan Maha Rsi Sumantu penyusun Atharwa Weda. Keempat Weda tersebut disebut
Catur Weda (Samhita)
Iyey
ReplyDelete