Monday, March 21, 2016

Terapi Oksigen Hiperbarik





Tiada bisa disangkal, memang demikianlah adanya agar manusia/mahluk hidup dapat melanjutkan hidupnya amat membutuhkan yang namanya oksigen (O2) kekurangan oksigen maka lemaslah kita. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari di dunia kesehatan, salah satu cara penanganan kesehatan seseorang ada diantaranya yang disebut terapi oksigen, tentulah bahan utama penyembuhannya adalah oksigen yang dihasilkan secara terus menerus setiap siang hari oleh semua  tumbuhan yang berhijau daun.

Latah dikenal yang namanya terapi adalah salah satu metode pengobatan penyakit seseorang dengan cara tertentu yang efektif. Diantara metode terapi yang ada, diawal tahun 2016, pernah mencuat suatu cara pengobatan yang bernama “ terapi oksigen hiperbarik “ sesuai Koran bali post 15-3- 2016, cara terapi yang satu ini dapat dipertanggungjwablah secara ilmiah. Terapi oksigen hiperbarik adalah suatu cara pengobatan dimana peserta terapi bernapas dengan menghirup oksigen murni (100%), di dalam ruang udara bertekanan tinggi, lebih dari 1 atmosfir absolut. Terapi OHB merupakan terapi utama pada penyakit penyelaman serta terapi tambahan pada penyakit klinis.  [Terapi oksigen ( yang jamak ) adalah memasukkan oksigen tambahan dari luar ke paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat sesuai kebutuhan. ( Standar Pelayanan Keperawatan di ICU, Dep.Kes. RI, 2005 ). Terapi oksigen pertama kali dipakai dalam bidang kedokteran pada tahun 1800 oleh thomas Beddoes, kemudian dikembangkan oleh Alvan Barach pada tahun 1920 untuk pasien dengan hipoksemia dan penyakit paru obstruktif kronik. Terapi oksigen adalah pemberian oksigen lebih dari udara atmosfer atau FiO2 > 21%. Sumber info  : http://kuliahiskandar.blogspot.co.id  ]


Sumber bacaan : Koran bali post tgl. 15 maret 2016


No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini