ASI adalah makanan
terbaik, berikanlah yang terbaik untuk si anak kesayangan.
Kiranya kembali tepat ungkapan makan untuk hidup di
saat kita membicarakan ASI untuk si buah hati. Untuk bisa hidup dan senantiasa
sehat jasmani tentunya kita butuh makan, makanan yang menyehatkan tentunya.
Untuk memenuhi kebutuhan makanan berikut lauknya tentu para ortu mesti bekerja.
Dalam bekerja, kita semua tahu di era nan modern ini tidak ada lagi dikotomi laki
perempuan, terlepas dari perjuangan tokoh wanita bangsa Si Raden Ajeng Kartini
tentang eman sipasi tentunya demi terpernuhi sandang pangan (untuk hidup) para
wanitapun ambil bagian untuk bekerja.
Para wanita turut serta membantu pemenuhan keuangan
rumah tangga, maka tidaklah heran muncul sebutan “ para ibu pekerja” khususnya
di kalangan pasutri muda. Ada si buah hati, yang tengah masa menetek/ menyusu (
sebelum berumur 6 bulan), para ibu pekerja janganlah sampai terlalu bingung demi
berkelanjutan dan rutinnya si bayi mendapatkan air susu ibunya walau si Ibu
tengah bekerja. Di awal tahun 2016 Badan Rumah Sakit Umum Tabanan menerbitkan
beberapa judul brosur kesehatan, salah satunya tentang pemberian Asi bagi ibu-ibu pekerja. Dalam brosur
di terangkan tentang cara memerah Asi yang benar, dan cara menyimpan Asi yang
baik, usai Asi terperah.
Saat-saat memerah Asi dengan tangan, hendaknya
dihindari : 1. Menekan/memencet payudara
karena payudara bisa terluka. 2. Menarik-narik putting, karena dapat merusak
lapisan lemak pada areola/bagian kecoklatan pada payudara. 3. Menekan dan
mendorong payudara, menyebabkan kulit payudara memar dan memerah.
Menyimpan Asi yang telah terperah juga ada tipsnya.
1. Segera, usai memerah tutuplah
wadahnya demi kebersihan, tempatkan pada tempat penyimpanan (almari/ almari pendingin)
2. Simpan dalam jumlah yang sama
(seukuran) dengan yang bisa dihabiskan bayi dalam sekali menetek
3. Kalau menyimpannya dalam ruangan
biasa, Asi perah bertahan hingga 6 jam
4. Kalau menyimpannya dalam kulkas asi
perah dapat tahan hingga 48 jam, kalau menyimpannya di freezer bertahan hingga
2 minggu.
5. Asi perah dalam freezer tentulah
membeku. Agar dapat di konsumsikan kepada bayi hendaknya lewati langkah :
cairkan Asi beku dalam lemari pendingin selama 8 hingga 10 jam. Rendam Asi yang
telah dicairkan berikut wadahnya ( wadah berisi asi cair di rendam/celupkan ke
air). Setelah kira-kiranya suhulnya normal/tidak dingin lagi segeralah berikan
ke bayi sebelum 24 jam.
6. Asi perah, teorinya agar diberikan
dengan sendok tidak pakai dot, karena meminumkan dengan botol/dot akan membuat
bayi tidak mau menetek.
No comments:
Post a Comment