Saturday, March 19, 2016

Hindu itu agama nan fleksibel






Semuanya sesuai dengan desa, kala, patra.

Kembali kita tentang kepercayaan, yang membuktikan bahwa kita semua selain yang berfaham atheisme  senantiasa yakin/percaya bahwa kita semua dan seisi jagat ada yang menciptakan ialah diriNya.Suatu misal, sebutlah mereka-mereka para penganut Hindu nan taat, mereka ada di mana-mana di seluruh bagian jagat. Mereka itu berbanyak, tentulah dalam hal cara mengagungkanNya beraneka macam cara dan jenisnya. Namun pada kenyataannya walaupun itu semua amat jauh dari sebutan seragam ( tidak ada keseragaman ), dimata Hyang Widhi tidak pernah ada istilah keliru apalagi kata salah dalam rangka memuja/mengagungkan/ memuliakanNya.

Generasi penganut Hindu di Bali
contoh persiapan upacara yadnya (Hindu Bali)
warga Hindu Bali itu, pageh meyadnya

Ada sebait sloka Hindu yang kurang lebih artinya  “ Lewat jalan apapun orang memujaku, pada jalan yang sama pula aku memenuhi keinginannya, wahai Partha. Karena semua jalan yang ditempuh mereka adalah jalanku “ Kurang lebih memiliki makna sbb. : Dengan keaneka ragaman budaya di tiap tiap daerah yang dijiwai oleh ajaran Hindu, nampak berbeda. Namun semuanya itu adalah jalan menujuNya. Hal inilah keloktah dengan sebutan “ konsep desa kala patra “ disamping itu sloka inilah yang berandil besar menjaga toleransi / kerukunan antar umat beragama. Adapun pengertian desa kala patra itu kurang lebih : Desa = tempat, kala = waktu, patra = keadaan  (Apa yang benar pada suatu waktu, belum tentu benar pula pada waktu yang lain. Demikian pula apa yang benar pada suatu tempat atau keadaan, dapat berubah menjadi salah pada tempat atau keadaan yang lain /  Desa berarti tempat kita berada, kala adalah waktu saat kita berada, dan patra adalah keadaan ataupun situasi dan kondisi di mana kita
berada.)



No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini