Saturday, March 12, 2016

Generasi tangguh dari Sakai




Sedemikian luasnya wilayah NKRI itu, dan sudah seyogyanyalah terdiri dari puluhan bahkan ratusan suku bangsa  karena rentang perbatasan demikian jauh ( Sabang hingga Mirauke ). Diantara kesekian suku bangsa Indonesia yang dari era ke era mampu menyatukan diri dalam sejumlah perbedaan ( dalam kebhinnekaan ) diantaranya ada : Suku bangsa  Aceh, Alas, Aru di Maluku, Banjar, Batak, Batin di Jambi, Donggala, Dondo, Bali,  Sekayu di Sumatra Selatan dan suku-suku bangsa lainnya yang senantiasa setia menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia.  Dilain pihak Indonesia itu dikenal sebagai negara penghasil aneka rempah sejak zaman imprialis dulu, diantaranya lada. Aneka rempah yang tumbuh di daratan Nusantara zaman itu secara terang-terangan jadi rebutan diantara negara-negara Eropa semisal Portugis, Spanyol, juga Belanda. Mungkin karena bahan bahan ramuannya  berlimpah, maka dari zaman dahulu pula aneka ramuan herbal racikan orang-orang yang mendiami kawasan Nusantara tekenal hingga jauh ke negeri sebrang. Memang pada kenyataannya tidak semua suku bangsa yang tergabung dalam satu  bangsa, bangsa Indonesia bisa meramu/meracik berbagai jenis rabuan obat/ obat herbal  ( boreh , jamu/loloh ).


Bolehlah dikatakan berdiam di sepanjang pesisirnya Selat Malaka, atau di Sumatera Tengah salah satu suku bangsa Negeri, merupakan suku asli provinsi Riau. Suku Sakai, demikian lumrahnya orang-orang mengatakan bermoyangkan trah raja Melayu di Sumatera Barat  (Pagaruyung). Mereka seketurunan suku Sakai dari sejak lampau terkenal akan kekuatan fisiknya. Zaman silih berganti, diantara komunikasi yang terjalin lancar karena yang namanya perdamaian selalu ajeg terjaga, ternyata ada bocoran.  Bocoran yang dimaksud bukanlah apa-apa cuma tentang rahasia kebugaran/ketangguhan dari para warga suku Sakai.  Rahasianya adalah pada ramuan yang dinamakan urek petoga.  Ramuan yang satu ini dari sejak dahulu selalu diberikan kepada setiap bayi di keluarga suku Sakai, dan menghasilkan anak-anak yang berbadan kencang kuat. Ramuan yang dinamakan Urek petoga itu, mereka warisi dari nenek moyangnya, semua bahan di dapatkan dari hutan, khususnya hutan adat yang luasnya lebih dari 200 hektar. Diinfokan juga, bahwa yang namanya Urek petoga terdiri dari beberapa jenis campuran tanaman hutan ( akar pohon petoga, kayu dolik, kayu danto, rotan batu, rotan sogo, dan rotan gamantan). Khusus untuk para bayi (generasi tangguh dari Sakai), semua bahan-bahan tersebut di rebus dan air rebusan di pakai mandi ( diusapkan merata kesekujur tubuh bayi/anak).

Sumber bacaan : Koran Pak Oles 329.

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini