Friday, December 25, 2015

Bambu



 
bambu di desa Belimbing Pupuan Tabanan Bali


Indonesia itu negeri subur kawasan terdapatnya aneka jenis tanaman yang lumayan banyak, dari yang tergolong semak perdu hingga ke tanaman yang berjenis kayu menahun yang bisa membuat lebatnya hutan belantara terlebat. Pada zamannya dulu pernah tenar menyandang nama Nusantara, konon di negeri yang bernama nusantara itu tongkatpun ditanam akan tumbuh jadi tanaman, maka banggalah terlahir di tanah nusantara dan hingga kini menjadi bangsa Indonesia. Lagi pula ketahuilah dari seribu lima ratus jenis tumbuhan bambu yang ada di seantero kolong langit, seratus lima puluh tujuh jenis diantaranya tumbuh di nusantara, dan sekitar enampuluhan jenis diantaranya merupakan tumbuhan asli Indonesia dalam artian, tidak ada/tidak tumbuh di Negara lain.


bambu di Danau Beratan Tabanan Bali
anak tanaman bambu / mbung (bahasa Bali)

Maha Pencipta yang diatas sana, Beliau telah menciptakan tanaman yang sedemikian hebat dan istimewa demi memenuhi kebutuhan umatNya. Kembali tentang bambu,  bambu itu adalah tanaman penyerap karbon yang super/baik, dia menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen sebagai pengganti  ke atmosfir dengan ukuran 30% lebih banyak dibandingkan dengan berbagai jenis pohon kebanyakan. Sedemikian baiknya sebagai penyerap gas rumah kaca, karena nyata-nyata dapat menghasilkan lebih banyak oksigen bersih nan segar. Tanaman bambu dapat mencapai kedewasaan penuh/siap panen dalam usia 1 s.d 5 tahun sesuai spesiesnya, sedangkan kayu-kayu keras memerlukan waktu 30 s.d 40 tahun untuk dewasa/siap panen. Hal inilah yang menjadikan bambu tumbuhan berkayu satu-satunya yang dapat mengimbangi tingkat konsumsi manusia akan kayu. Dari kesekian banyak penelitian yang telah dilaksanakan, bambu nyata-nyata merupakan pencegah erosi nan handal, terbukti setelah disana-sini hutan kayu keras habis ditebangi humus di bagian tanah ataspun terkikis dan hanyut terbawa aliran air. Namun hal ini tidak pada bambu, karena sistim perakaran bambu akan terus tumbuh bahkan usai pemanenan, tunas baru senantiasa muncul/tumbuh akar bambupun tetap eksis menjaga kestabilan tanah serta mempertahankan nutrisi yang ada. Yakin jadinya cocok sebagai bahan penghijauan, karena bambu itu regenerasinya cepat. Ketika bambu dipanen, maka akan terus tumbuh tunas-tunas baru dari sistim perakarannya yang menakjubkan, lagi pula bambu itu tidak memerlukan aneka bahan kimia, pestisida maupun pupuk untuk tumbuh dan berkembang. Sedemikian cepatnya tumbuh kembangnya si tanaman bambu, ada beberapa spesies tanaman bambu tercatat dapat tumbuh lebih dari 90 Cm dalam sehari, sekitar 3,8  Cm dalam satu jam, tidak ada tumbuhan ciptaanNya di bumi bisa menyamai hal yang satu ini.  Daun-daunnya yang terjatuh, sebagai bahan nutrisi yang diperlukan agar didaur ulang kembali ke dalam tanah.


bambu di Sade Waterfall Desa Belimbing Pupuan Tabanan Bali
 
bambu di Sade Waterfall Desa Belimbing Pupuan Tabanan Bali 
Dari sejak para leluhur/nenek moyang kita dulu dalam hal memanen/menebang  bambu ada rambu-rambu yang mesti diikuti agar ciptaan Tuhan yang satu ini tidak cepat langka dan akhirnya musnah dan juga agar bermanfaat dengan baik. Menebang bambu setidaknya ada empat  jenis rambunya ; Tidak menebang bambu pada saat terang bulan > karena kadar airnya sedang tinggi maka kadar gulanyapun tinggi, bambu berkadar gula tinggi mudah dimakan rayap, tidak menebang bambu pada saat pagi hari  >  karena pada pagi hari bambu tengah aktifnya mengisap makanan yang mengandung zat gula, bambu kayak itu tidak akan bertahan lama karena rayap doyan dengannya, tidak menebang bambu  saat musim rebung  >  pada saat ini sejatinya batang pohon bambu  beratnya berkurang setengahnya  karena bambu yang lebih tua sedang mengalihkan zat makanan yang baik ke semua anak bambu/rebung. Tidak menebang bambu saat mulai dan sedang berbunga  > bambu  yang berbunga, pertanda bambu segera akan mati, para cendekiawan membilang stress akan keadaan disekitarnya misalnya karena sedemikan banyaknya zat kimia beracun atau karena terpaan angin  besar/kencang.-


No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini