Monday, November 30, 2015

Agastya Yatra




Semua agama/ aliran kepercayaan yang mengakui bahwa Tuhan itu ada mengakui pula bahwa pada zamannya masing-masing dulu ada tokoh panutan yang dikagumi dicontoh oleh para penganut agama / ajaran ketuhanan itu. Mereka semua itu di katagorikan para orang suci, sedikit tidaknya mereka itu diyakini sedemikian dekatnya denganNya dan diyakini pula dapat  berhubungan dalam artian berkomunikasi  langsung dengan yang diatas sana.

Khusus pada penganut ajaran ketuhanan yang bernama Hindu/agama Hindu diantara kesekian orang-orang panutannya / orang-orang yang dianggap suci diantaranya ada yang disebut Rsi. Rsi itu adalah orang yang atas usahanya melakukan tapa yoga semadhi, memiliki kesucian dan dapat  menghubungkan dirinya/berkomunikasi dengan Hyang Widhi bahkan telah mencapai moksa sehingga dapat melihat aneka hal yang telah lampau, yang sekarang, dan yang akan datang, dengan kata lain Rsi itu telah dapat melepaskan dirinya dari semua ikatan keduniawian. Sungguhlah besar jasa-jasa para Rsi itu, yang dengan rela hati tulus iklas tiada pamrih mengajar dan menuntun umat manusia ke jalan yang benar sesuai petunjukNya.

Dari sejak nguni antara perkembangan dan penyebaran agama Hindu ke seantero buana tidaklah dapat dipisahkan dengan yang namanya orang sucinya diantaranya para Rsi. Dan diantara kesekian Rsi yang berjasa dalam perkembangan agama Hindu ada yang bernama Rsi Agastya. Sesuai dengan pustaka purana beliau dilahirkan di Kasi (Benares) sebagai penganut Siwa nan taat, beliau pulalah sebagai pemegang obor dan pemberi penerangan suci ke semua pelosok. Konon beliau meninggalkan kota Kasi ke  arah selatan sebagai dharma duta menyebarkan agama Hindu. Tiba di India selatan, para asura beliau tahlukkan dan oleh karena ajaran-ajaran dharmanya menjadikan daerah selatan tempat perkembangannya dharma. Kemuliaan dan  ketenaran nama beliau menyebar luas  hingga ke India belakang dan terus ke Nusantara wilayah yang terkenal subur hijau. Di India belakang nama beliau banyak dicantumkan pada prasasti-prasasti. Sedangkan di Indonesia nama besar Rsi Agastya dicantumkan pada prasasti Dinaya/Dinoyo, dan pada beberapa kesusatraan kuno. Saking termasyurnya nama beliau, maka beliau juga disebut Bhatara Guru sebagai perwujudan Siwa, bahkan seorang penguasa/raja yang bernama Gajayana membuat pura suci nan indah untuk beliau. Pada pura itulah sang raja memohon kekuatan suci guna mengatasi kekuatan yang gelap. Tidak hanya itu, di Porong Jawa tengah pada sebuah prasasti di sebutkan  ; “ selama matahari dan bulan ada di cakrawala dan selama dunia dikelilingi oleh empat samudra, selama dunia ini dipenuhi oleh hawa selama itu pula ada kepercayaan kepada Maha Rsi Agastya” Demikian diantaranya berbagai ungkapan rasa hormat para penganut Hindu kepada Maha Rsi Agastya, dharmayatra / dharma duta beliau sedemikian agung dan mulianya sehingga para umat banyak yang mengokohkan tentang perjalanan suci beliau dengan dengan sebutan “Agastya Yatra” artinya perjalanan suci yang tidak mengenal kembali dalam pengabdiannya untuk dharma.-

Sumber bacaan  : buku upadesa tahun 1978.

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini