Jamak orang tahu, bahwa para penganut Hindu itu semuanya
selalu merasa dirinya berhutang, hutang yang mereka bawa semenjak lahir. Oleh
karena itulah pada ajaran Hindu dikenal yang namanya panca yadnya yang
nyata-nyata merupakan kewajiban / swadharmanya para penganut Hindu yang taat.
Secara berkelanjutan panca yadnya itu di selenggarakan dengan diiringi suatu
harapan agar semua hutang yang ada dapat dicicil dan yang namanya dosa-dosa
yang menumpuk dapat terkurangi.Panca yadnya : dewa yadnya, rsi yadnya, pitra
yadnya, manusa yadnya, dan yadnya yang ke lima adalah bhuta yadnya.
Khususnya tentang pitra yadnya : yadnya yang satu ini tidak
lain adalah merupakan korban suci yang dilakukan kepada pitara atau leluhur.
Tujuannya : agar kesucian para leluhur kita kian meningkat, makanya dilakukan
secara bertahap dari preta menjadi pitara. Inilah yadnya/korban suci para umat
Hindu sebagai jalan untuk menebus hutang, utamanya pitra rna. Yadnya kepada
para leluhur itu ada juga yang menyebut swadha, ada juga yang mengartikan pitra
yadnya adalah persembahan dengan menghaturkan tarpana dan air kepada leluhur,
ada juga : pitra yadnya adalah persembahan puja dan bali atau bebanten kepada
leluhur. Pengertian yang lain : pitra yadnya adalah upacara kematian agar roh
yang meninggal mencapai alam siwa.
Pada dasarnya, bagaimanapun cara mereka (para umat Hindu)
mengatakan hanya ada satu kesimpulan. Pitra yadnya adalah korban suci, yadnya
yang dipersembahkan kepada para leluhur, walau demikian sejatinya bukanlah
sesempit itu maknanya. Ini tidak berarti hanya dilakukan setelah para orang tua
kita meninggal, namun sama pentingnya untuk dilakukan adalah ketika orang tua
kita masih hidup sehat walafiat, hanya bentuknya berbeda. Buat orang tua
sebahagia mungkin semasa hidupnya dengan jalan berbakti kepadanya, menuruti
semua perintahnya, menjauhi semua larangannya, kewajiban semua itulah yang
dinamai suta kertya. “ kewajiban (tingkah laku, sikap, juga
perbuatan) seorang anak, patutlah menaati orang tua dengan mempedomani sifat-sifat
baiknya. Sebab bukanlah hal itu yang menjadi kewajiban seorang anak, yang
benar-benar sadar akan pemeliharaan orang tuanya kepada dirinya. Karenanya
seorang anak yang menghendaki hidup
utama patut berlogika dalam mengusahakan kesejahtraan orang tua/keluarga. Sebab
yang menjadi kewajiban utama seorang anak yang baik adalah anak yang disebut sadhu gunawan. Sadhu Gunawan yakni anak
yang dapat mencerahkan kehidupan rumah tangganya. “
No comments:
Post a Comment