|
nyangrai kopi bareng, 734 peserta desa belimbing nov.2014 |
|
Yang namanya kabupaten Tabanan itu selain lumrah dikenal
sebagai kota pelangi lantaran hujan turun sepanjang tahun di Tabanan dan
otomatis jua pelangi itu ada hampir sepanjang tahun neng wilayah Tabanan,
Tabanan juga menyandang sebutan lumbung berasnya tanah Bali. Terkantongi gelar
lumbung beras, karena fakta tiada terpatahkan dihadirkan oleh kabupaten Tabanan
mayoritas warganya hidup dari bertani, bertani dalam artian petani yang serba
bisa penggarap lahan basah juga lahan kering/berkebun. Dengan semua fakta yang
tersaji maka banyak ada yang namanya subak di seantero Tabanan, subak abian
demikian sebutan untuk warga yang tergabung pada suatu wilayah dengan lahan
garapannya yang berupa kebun. Di Kebun para petani Tabanan ada tertanam
terpelihara apik berkesinambungan aneka tanaman holti kultura : manggis,
cengkeh, kopi, bahkan di kecamatan Pupuan ada kebun rebung/embung (bhs.Bali),
kakao apa lagi, beberapa tahun terakhir dikecamatan Pupuan juga telah
terkembangkan tanaman kayu sejenis HTI.
|
sebelum acara nyangrai kopi 700 lebih tungku dipersiapkan |
|
para peserta se kecamatan Pupuan hadir, nyangrai kopi bareng |
|
sebelumnya aneka peralatan dibagikan kepada semua peserta |
|
berfose dulu, sebelum acara nyangrai kopi dimulai |
Tabanan itu merupakan suatu kabupaten di tanah Bali, tepatnya
ada di Bali selatan jika di hitung dari timur ke barat maka Tabanan itu ada di
tengah, salah satu wilayahnya yang lumayan subur dan juga lumayan luas bernama
Pupuan (kecamatan Pupuan). Pupuan itu wilayah Tabanan paling utara jadi dengan
itu berbatasan langsung dengan daerah tingkat dua Buleleng. Ternaungi oleh
sebuah gunung berapi aktif yakni gunung Batukaru, wilayah Pupuan itu berhawa
nan sejuk terkatagori dataran tinggi, maka serasa Hyang Widhi telah merencanakan/menakdirkan
yang namanya tanaman kopi cocok tumbuh dan menghasilkan di wilayah Pupuan.
Lebih dari lima belas ribu hektar wilayahnya kecamatan Pupuan, dan tercatat
lebih dari empat puluh dua persen wilayah Pupuan adalah kebun kopi, diantaranya
ada kopi jenis robusta. Tanaman kopi di Pupuan, selain sebagai tanaman
komuditas unggulan juga merupakan salah satu tanaman penyangga lahan dari erosi
kala penghujan, akarnya lumayan kokoh, selain buahnya pohon kopi bagi warga
Pupuan juga merupakan barang bernilai ekonomis
sebagai kayu bakar di kirim ke pasar, atau di tawarkan disepanjang jalan
raya Antosari – Pupuan.
|
nyangrai kopi bareng, 734 peserta desa belimbing nov.2014 |
|
nyangrai kopi bareng, 734 peserta desa belimbing nov.2014 |
|
nyangrai kopi bareng, 734 peserta desa belimbing nov.2014 |
|
nyangrai kopi bareng, 734 peserta desa belimbing nov.2014 |
|
nyangrai kopi bareng, 734 peserta desa belimbing nov.2014 |
|
nyangrai kopi bareng, 734 peserta desa belimbing nov.2014 |
|
nyangrai kopi bareng, 734 peserta desa belimbing nov.2014 |
|
nyangrai kopi bareng, 734 peserta desa belimbing nov.2014 |
|
nyangrai kopi bareng, 734 peserta desa belimbing nov.2014 |
|
nyangrai kopi bareng, 734 peserta desa belimbing nov.2014 |
Pupuan adalah sebuah kecamatan yang salah satu desa
naungannya kini telah berkatagori “daerah tujuan wisata alam”, Desa Belimbing
demikian nama desa itu. Dengan dua jam perjalanan dari Bandara Internasional
Ngurah Rai, 50 Km dari kota Denpasar, 30 Km dari kota Tabanan, 15 Km dari kota
kecamatan (Pupuan) kita telah bisa menginjakkan kaki di Desa Wisata
Belimbing. Di Desa Belimbing itulah,
saat 24 november 2014 rekor MURI teraih, demi memeriahkan penyambutan HUT ke
521 kota Tabanan Pemda Tabanan menggelar acara
“ ngenyahnyah/nyangrai kopi masal “.
Dengan peralatan nyangrai yang serba tradisional, terlakoni dengan
berkebaya putih berselendang merah berkain endek, tujuh ratus tiga puluh empat
para ibu dan gadis sekecamatan Pupuan ngenyahnyah/nyangrai kopi bareng. Dengan
berlatar belakang bentangan alam sawahnya desa Belimbing (kala itu padi tengah
ranum hampir menguning) acara yang menumbangkan rekor MURI itu terlaksana
dengan sukses, dan cuaca kala itupun nampaknya bersahabat walau hanya setengah
hari.
No comments:
Post a Comment