Monday, November 24, 2014

Ngenyahnyah/nyangrai kopi 734 orang peserta




 
nyangrai kopi bareng, 734 peserta desa belimbing nov.2014
Yang namanya kabupaten Tabanan itu selain lumrah dikenal sebagai kota pelangi lantaran hujan turun sepanjang tahun di Tabanan dan otomatis jua pelangi itu ada hampir sepanjang tahun neng wilayah Tabanan, Tabanan juga menyandang sebutan lumbung berasnya tanah Bali. Terkantongi gelar lumbung beras, karena fakta tiada terpatahkan dihadirkan oleh kabupaten Tabanan mayoritas warganya hidup dari bertani, bertani dalam artian petani yang serba bisa penggarap lahan basah juga lahan kering/berkebun. Dengan semua fakta yang tersaji maka banyak ada yang namanya subak di seantero Tabanan, subak abian demikian sebutan untuk warga yang tergabung pada suatu wilayah dengan lahan garapannya yang berupa kebun. Di Kebun para petani Tabanan ada tertanam terpelihara apik berkesinambungan aneka tanaman holti kultura : manggis, cengkeh, kopi, bahkan di kecamatan Pupuan ada kebun rebung/embung (bhs.Bali), kakao apa lagi, beberapa tahun terakhir dikecamatan Pupuan juga telah terkembangkan tanaman kayu sejenis HTI.

sebelum acara nyangrai kopi 700 lebih tungku dipersiapkan
para peserta se kecamatan Pupuan hadir, nyangrai kopi bareng
sebelumnya aneka peralatan dibagikan kepada semua peserta
berfose dulu, sebelum acara nyangrai kopi dimulai

Tabanan itu merupakan suatu kabupaten di tanah Bali, tepatnya ada di Bali selatan jika di hitung dari timur ke barat maka Tabanan itu ada di tengah, salah satu wilayahnya yang lumayan subur dan juga lumayan luas bernama Pupuan (kecamatan Pupuan). Pupuan itu wilayah Tabanan paling utara jadi dengan itu berbatasan langsung dengan daerah tingkat dua Buleleng. Ternaungi oleh sebuah gunung berapi aktif yakni gunung Batukaru, wilayah Pupuan itu berhawa nan sejuk terkatagori dataran tinggi, maka serasa Hyang Widhi telah merencanakan/menakdirkan yang namanya tanaman kopi cocok tumbuh dan menghasilkan di wilayah Pupuan. Lebih dari lima belas ribu hektar wilayahnya kecamatan Pupuan, dan tercatat lebih dari empat puluh dua persen wilayah Pupuan adalah kebun kopi, diantaranya ada kopi jenis robusta. Tanaman kopi di Pupuan, selain sebagai tanaman komuditas unggulan juga merupakan salah satu tanaman penyangga lahan dari erosi kala penghujan, akarnya lumayan kokoh, selain buahnya pohon kopi bagi warga Pupuan juga merupakan barang bernilai ekonomis  sebagai kayu bakar di kirim ke pasar, atau di tawarkan disepanjang jalan raya Antosari – Pupuan.

nyangrai kopi bareng, 734 peserta desa belimbing nov.2014

nyangrai kopi bareng, 734 peserta desa belimbing nov.2014
nyangrai kopi bareng, 734 peserta desa belimbing nov.2014
nyangrai kopi bareng, 734 peserta desa belimbing nov.2014
nyangrai kopi bareng, 734 peserta desa belimbing nov.2014
nyangrai kopi bareng, 734 peserta desa belimbing nov.2014
nyangrai kopi bareng, 734 peserta desa belimbing nov.2014
nyangrai kopi bareng, 734 peserta desa belimbing nov.2014
nyangrai kopi bareng, 734 peserta desa belimbing nov.2014
nyangrai kopi bareng, 734 peserta desa belimbing nov.2014

Pupuan adalah sebuah kecamatan yang salah satu desa naungannya kini telah berkatagori “daerah tujuan wisata alam”, Desa Belimbing demikian nama desa itu. Dengan dua jam perjalanan dari Bandara Internasional Ngurah Rai, 50 Km dari kota Denpasar, 30 Km dari kota Tabanan, 15 Km dari kota kecamatan (Pupuan) kita telah bisa menginjakkan kaki di Desa Wisata Belimbing.  Di Desa Belimbing itulah, saat 24 november 2014 rekor MURI teraih, demi memeriahkan penyambutan HUT ke 521 kota Tabanan Pemda Tabanan menggelar acara  “ ngenyahnyah/nyangrai kopi masal “.  Dengan peralatan nyangrai yang serba tradisional, terlakoni dengan berkebaya putih berselendang merah berkain endek, tujuh ratus tiga puluh empat para ibu dan gadis sekecamatan Pupuan ngenyahnyah/nyangrai kopi bareng. Dengan berlatar belakang bentangan alam sawahnya desa Belimbing (kala itu padi tengah ranum hampir menguning) acara yang menumbangkan rekor MURI itu terlaksana dengan sukses, dan cuaca kala itupun nampaknya bersahabat walau hanya setengah hari.

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini