|
Pura Ananthaboga, Jatim |
|
Pura Ananthaboga, Jatim |
Mungkin diantara kesekian orang yang beragama selain penganut
Hindu yang ada di atas jagat banyak yang mengatakan/mengatai bahwa Hindu itu
merupakan suatu agama yang paling ribet walau para penganutnya mengatakan Hindu
itu elastis statis karena tidak dipaksakan dalam berbagai acara keagamaannya.
Khususnya Hindu Bali terkenal banyak liburnya, sampai-sampai kata Bali
diplesetkan oleh para pemikir-pemikir muda yang tiada segan akan Hindu, Bali =
Banyak Libur. Tidak terpungkiri memang, karena dapat dibilang hanya umat Hindu
Bali yang punya acara ngodalan/ngodalin, disetiap pura dan tempat-tempat suci
neng tanah Bali wajib hukumnya diadakan
odalan/pengodalan. Bukankah tanah Bali itu tanah seribu pura, maka jangan heran
jika banyak liburnya para pekerja asal tanah Bali itu. Namun tiada terpunkiri
semua yang terjadi di atas bumi ada sisi positif juga negatifnya, demikian jua
tentang odalan diantara positif yang nyata nampak prosesi pengodalan itu nyata
merupakan salah satu daya tarik tanah Bali. Saat odalan pada suatu tempat/pura
banyak acara bernuansa budaya terlakoni : tarian, gamelan, dsb. Dapat dibilang
semua warga NKRI tahu, bahwa umat Hindu itu (baca Hindu Bali), memiliki acara
keagamaan ngodalan/ngodalin, namun tidak semua tahu/faham apa odalan itu?
|
saat ke beji, odalan di pura Luhur Mekori, desa Belimbing |
|
pemedek saat odalan di Pura Luhur Mekori Belimbing (Rabu Kliwon Gumbreg ) |
|
pemedek saat odalan di Pura Luhur Mekori Belimbing (Rabu Kliwon Gumbreg ) |
Sebagai gambaran global, semoga saja dapat menambah satu
pemahaman tentang salah satu prosesi keagamaan Hindu khususnya Hindu Bali.
Sejatinya, ngodalin/ngodalan dasar katanya adalah odalan berasal dari kata
wedal yang berarti lahir. Odalan dapat diartikan kelahiran atau ulang tahun,
kelahiran yang dimaksud bukanlah kelahiran Dewa atau Tuhan/Hyang Widhi.
Melainkan hari disthanakannya atau dienteglinggihkannya Dewa/bhatara yang di
isthadewakan pada suatu tempat suci itu (misalnya pada suatu pura tertentu).
Melaksanakan kegiatan upacara odalan, disebut ngodalin. Pada acara odalan
itulah para umat Hindu menghaturkan berbagai banten, banten itu lain katanya
wali maka hari odalan itu ada yang menyebut wali. Pada hari odalan / wali, upacara utamanya
adalah memuja Dewa, secara umum odalan/wali juga disebut Dewa Puja. Odalan
tergolong dewa yadnya, yakni persembahan suci kepada dewa.
|
pemedek saat odalan di Pura Luhur Mekori Belimbing (Rabu Kliwon Gumbreg ) |
|
Kala odalan di Pura Luhur Mekori Belimbing, Rabu Kliwon Gumbreg |
Odalan / wali umumnya mengambil hari ketika pertama kali
dilaksanakannya upacara ngenteg linggih / makuh melaspas karena saat itulah mulainya hari pensthanaan
dewa yang dipuja di tempat dimaksud. Hari baik itu, umumnya mengambil hari-hari
rerainan, apakah hari rerainan menurut pawukon atau purnama / tilem serta
sasih. Hari baik berdasarkan pawukon contohnya : Buda/Rabu Kliwon pada wuku
Sinta, Gumbreg, Dungulan, Pahang, Matal, dan Ugu. Sabtu Kliwon/Tumpek di saat
wuku : Landep, Wariga, Kuningan, Klurut, Uye, dan Wayang. Buda/Rabu Wage/Buda
Cemeng saat wuku : Ukir, Warigadean,
Langkir, Merakih, Menail, Kelawu. Anggara kasih/Selasa Kliwon kala wuku :
Kulantir, Julungwangi, Medangsia, Tambir, Perangbakat, dan Dukut.
Sabtu/Saniscara Umanis saat wuku : Tolu, Sungsang, Pujut, Medangkungan, Bala,
dan Watugunung.
No comments:
Post a Comment