Tuesday, November 18, 2014

Bukan kelahiran Dewa atau Tuhan

Pura Ananthaboga, Jatim
Pura Ananthaboga, Jatim



Mungkin diantara kesekian orang yang beragama selain penganut Hindu yang ada di atas jagat banyak yang mengatakan/mengatai bahwa Hindu itu merupakan suatu agama yang paling ribet walau para penganutnya mengatakan Hindu itu elastis statis karena tidak dipaksakan dalam berbagai acara keagamaannya. Khususnya Hindu Bali terkenal banyak liburnya, sampai-sampai kata Bali diplesetkan oleh para pemikir-pemikir muda yang tiada segan akan Hindu, Bali = Banyak Libur. Tidak terpungkiri memang, karena dapat dibilang hanya umat Hindu Bali yang punya acara ngodalan/ngodalin, disetiap pura dan tempat-tempat suci neng tanah Bali wajib hukumnya  diadakan odalan/pengodalan. Bukankah tanah Bali itu tanah seribu pura, maka jangan heran jika banyak liburnya para pekerja asal tanah Bali itu. Namun tiada terpunkiri semua yang terjadi di atas bumi ada sisi positif juga negatifnya, demikian jua tentang odalan diantara positif yang nyata nampak prosesi pengodalan itu nyata merupakan salah satu daya tarik tanah Bali. Saat odalan pada suatu tempat/pura banyak acara bernuansa budaya terlakoni : tarian, gamelan, dsb. Dapat dibilang semua warga NKRI tahu, bahwa umat Hindu itu (baca Hindu Bali), memiliki acara keagamaan ngodalan/ngodalin, namun tidak semua tahu/faham apa odalan itu?

saat ke beji, odalan di pura Luhur Mekori, desa Belimbing
pemedek saat odalan di Pura Luhur Mekori Belimbing  (Rabu Kliwon Gumbreg )
pemedek saat odalan di Pura Luhur Mekori Belimbing  (Rabu Kliwon Gumbreg )

Sebagai gambaran global, semoga saja dapat menambah satu pemahaman tentang salah satu prosesi keagamaan Hindu khususnya Hindu Bali. Sejatinya, ngodalin/ngodalan dasar katanya adalah odalan berasal dari kata wedal yang berarti lahir. Odalan dapat diartikan kelahiran atau ulang tahun, kelahiran yang dimaksud bukanlah kelahiran Dewa atau Tuhan/Hyang Widhi. Melainkan hari disthanakannya atau dienteglinggihkannya Dewa/bhatara yang di isthadewakan pada suatu tempat suci itu (misalnya pada suatu pura tertentu). Melaksanakan kegiatan upacara odalan, disebut ngodalin. Pada acara odalan itulah para umat Hindu menghaturkan berbagai banten, banten itu lain katanya wali maka hari odalan itu ada yang menyebut wali.  Pada hari odalan / wali, upacara utamanya adalah memuja Dewa, secara umum odalan/wali juga disebut Dewa Puja. Odalan tergolong dewa yadnya, yakni persembahan suci kepada dewa.

pemedek saat odalan di Pura Luhur Mekori Belimbing  (Rabu Kliwon Gumbreg )
Kala odalan di Pura Luhur Mekori Belimbing, Rabu Kliwon Gumbreg

Odalan / wali umumnya mengambil hari ketika pertama kali dilaksanakannya upacara ngenteg linggih / makuh melaspas  karena saat itulah mulainya hari pensthanaan dewa yang dipuja di tempat dimaksud. Hari baik itu, umumnya mengambil hari-hari rerainan, apakah hari rerainan menurut pawukon atau purnama / tilem serta sasih. Hari baik berdasarkan pawukon contohnya : Buda/Rabu Kliwon pada wuku Sinta, Gumbreg, Dungulan, Pahang, Matal, dan Ugu. Sabtu Kliwon/Tumpek di saat wuku : Landep, Wariga, Kuningan, Klurut, Uye, dan Wayang. Buda/Rabu Wage/Buda Cemeng  saat wuku : Ukir, Warigadean, Langkir, Merakih, Menail, Kelawu. Anggara kasih/Selasa Kliwon kala wuku : Kulantir, Julungwangi, Medangsia, Tambir, Perangbakat, dan Dukut. Sabtu/Saniscara Umanis saat wuku : Tolu, Sungsang, Pujut, Medangkungan, Bala, dan Watugunung.

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini