Tuesday, November 4, 2014

Di Sunda dan di tanah Bali sama, gedang.




Konon ciptaan Tuhan yang satu ini negeri asalnya adalah Meksiko bagian selatan, dan bagian utaranya daratan Amerika selatan, serta di era ini menyebar luas  bahkan merata di seantero jagat beriklim tropis, yang utama untuk diambil buahnya. CiptaanNya itu tiada lain adalah suatu tumbuhan yang bernama pepaya, pepaya suatu sebutan yang katanya berasal dari bahasa Belanda papaja dan berujung pada bahasa Arawak jadilah pepaya. Dalam bahasa Jawa namanya kates, sedangkan orang tanah Bali dan Sunda menyebutnya gedang.

tumbuhan pepaya
tumbuhan pepaya

Yang namanya daging buah pepaya lumrah dikonsumsi di kala masih muda (sebagai sayuran) dan di saat telah matang/masak. Bila pepaya yang masak itu acap dipakai sebagai campuran koktail buah atau dimakan segar karena lumayan baik sebagai penahan haus atau sebagai pencuci mulut usai makan. Daun pepaya dikalangan mereka yang gemar memasak sering dipakai sebagai pelunak daging misalnya daging untuk bahan baku sate, tidak sedikit dari mereka memakai daun pepaya itu sebagai sayuran walau nyata ada rasa pahitnya. Daun pepaya muda sebagai lalapan, dan oleh orang Menado bunga pepaya  diurap jadilah sayuran yang enak disantap.


pohon pepaya/kates/gedang

Ada suatu enzim pada getahnya pepaya, papain  demikian namanya. Enzim yang satu ini dapat melunakkan daging dan mengubah konformasi protein. Juga berkhasiat obat, demikianlah si daun pepaya, air perasannya dipakai dalam pengobatan tradisional sebagai penambah nafsu makan yang jitu, dan banyak manfaat lainnya dari daun pepaya bagi tubuh kita. Terkandung juga yang namanya karpein, dalam daun pepaya sangat bermanfaat sebagai pembunuh mikroorganisme jahat yang ada di sepanjang saluran pencernaan, telah terbukti juga sebagai obat anti kanker, anti jerawat, serta obat demam berdarah, menstabilkan tekanan darah, melancarkan pencernaan, juga obat baik penghilang nyeri kala menstruasi. Namun sayang  lantaran rasanya yang menyengat pahit kebanyakan orang enggan untuk mengkonsumsinya. Banyak dilakukan, jika keadaan memaksa ketimbang sakit maka daun pepaya itu dicampur dengan garam kasar.

Sumber bacaan : majalah Widyakori, smpn 2 pupuan  edisi 26.

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini