Saturday, November 29, 2014

Brahman adalah sebagai sasarannya




Hindu itu adalah merupakan suatu ajaran yang mengajarkan umat/penganutnya agar senantiasa mendekatkan diri kepadaNya atau bahkan jika mampu agar dapat menyatu/menunggal denganNya, moksa itu sebutannya. Atman yang menjiwai setiap raga penganut Hindu senantiasa memakai aneka simbul agar selalu dapat menggambarkanNya senyata mungkin walau kita semua tahu persis Tuhan itu kasat mata. Dalam ajaran Hindu itu Hyang Kuasa disimbulkan dengan aksara suci Omkara. Omkara itu juga dinamai Pranawa merupakan simbul nan universal yang diyakini oleh penganut Hindu. Kata Pranawa punya arti “ dengan simbul ini Tuhan Hyang Kuasa / Hyang Widhi  secara efektif dipuja”  atau “ Dia yang senantiasa segar/baru “  Pranawa telah dipuja-puji dalam kitab suci weda, aneka kitab upanisad, bhagawadgita, serta susastra lainnya.

Dalam ajaran Hindu jua,  diuraikan tentang aksara yang memiliki kekuatan gaib, suci, serta sakti. Aksara itu dinamakan modre / wijaksara, diantaranya : tri aksara, dwi aksara, dan eka aksara. Khususnya yang terkelompok tri aksara, nyata berjumlah tiga huruf suci : A, U, dan M  yang merupakan aksara dari tiga dewa : Brahma, Wisnu, dan Siwa. Ketiga dewa yang merupakan Dewa Tri Murti ini nyata dengan kewisesaanNya utpatti, Sthiti, dan Pralina. Tidak satupun di alam maya ini dapat luput dari kekuatan tersebut, ketiga kekuatan inilah yang disimbolkan dengan tri aksara dan dilafalkan dengan aksara suci Om. Aksara A (Agni) adalah api yang melambangkan kesaktian Dewa Brahma, yang dilukiskan dalam bentuk bundar/matahari. Aksara U (Uddaka) adalah air yang melambangkan kesaktian Dewa Wisnu, dilukiskan dengan bulan sabit / ardhacandra. Aksara M (Matura) tidak lain adalah angin yang melambangkan kesaktian Dewa Siwa digambarkan dengan segi tiga terbalik/nada/bintang. Jadi pada riilnya ketiga simbul itu tersusun dari atas ke bawah : teratas adalah nada/bintang, matahari/windu, yang paling bawah adalah ardhacandra / setengah lingkaran tengadah.

Ditegaskan kembali, ketiga aksara suci A, U, dan M itu dilafalkan  Om oleh umat Hindu, dan Om itulah Pranawa. Penganut Hindu meyakini hubungan antara Atman dan Brahman tyada ubahnya antara busur dan anak panah. Pranawa itulah  busurnya, atma/atman itu sendiri adalah anak panahnya, dan Brahman/Tuhan/Hyang Widhi adalah sasarannya. Dalam keseharian kala melakoni kehidupan para penganut Hindu di setiap doa yang dipanjatkan akan diawali dengan kata Om dan diakhiri pula dengan kata Om. Sedemikian pentingnya pengucapan Omkara itu  : “ hendaknya mengucapkan pranawa (aksara suci Om) pada awal dan penutup pelajaran weda, jika tidak didahului dengan pengucapan Om pelajaran akan tergelincir menyasar dan jika tidak ditutup dengan kata Om maka pelajaran akan sirna “ Dengan demikian sesuai ajaran Hindu setiap orang pada akhirnya kelak, diakhir ayatnya  amat diharapkan dapat menyatu denganNya.  Aksara tunggal Om adalah Brahman yang tertinggi, pranayama adalah bentuk kesucian yang tertinggi, namun tidak ada yang mampu melebihi Sawitri/Gayatri”

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini