Tuesday, October 28, 2014

Pepatih Ida Betara ring Pura Luhur Mekori ( Ratu Nyoman Sakti Pengadangan )




SMP Negeri2 Pupuan / Bipan itu, adalah sebuah instansi pemerintah yang mengemban tugas berat pemerintah yakni mencerdaskan anak negeri. Di tahun 2014 yang mana NKRI telah dipimpin oleh presidennya yang ke tujuh dan telah lama yang namanya era reformasi rintisan tokoh kondang Amien Rais di jalani oleh bangsa Indonesia, walau nyata reformasi yang berjalan adalah reformasi yang kebablasan. Di era reformasi ini di kecamatan Pupuan kabupaten dati dua Tabanan telah ada enam sekolah negeri setara sekolah lanjutan tingkat pertama, SMP Negeri 2 Pupuan/ Bipan salah satunya.




Agar yang namanya proses belajar mengajar berjalan lancar pada SMP Negeri 2 Pupuan, maka banyak hal yang diperlukan mulai dari keberadaan siswa yang berkesinambungan, tersedianya serana dan praserana yang memadai baik gedung, mobiler, serta SDM, maka yang tiada kalah penting yakni rangkaian doa yang berkelanjutan tiada pernah putus dari hari ke hari selama gedung-gedung bipan kokoh berdiri. Doa dan semua doa yang dimaksudkan adalah identik nian dengan berbagai serana upacara yang memadai yang dapat di selenggarakan di SMP Negeri 2 Pupuan. SMP Negeri 2 Pupuan/Bipan ada di lingkungan sebuah pura besar terkatagori kahyangan jagat neng Bali, yakni Pura Luhur Mekori. Sebuah pura kahyangan jagat yang diempon oleh krama desa, desa adat Belimbing. Tidaklah berlebihan jika lokasi SMP Negeri 2 Pupuan, dikatakan ada di halaman depan Pura Luhur Mekori, jadi sudah barang tentu banyak serana yang bernuansa keagamaan yang mesti di wujudkan, contoh riilnya :  pelinggih/merajan yang lebih dari satu tempat.

Telah lebih dari lima tahun, Ida Betara Pepatih ( Ratu Nyoman Sakti Pengadangan ), Pepatih Ida Betara ring Pura Luhur Mekori yang memiliki prekangge (ancangan dan iringan ) gamang dan samar  ngewidi/mengamanatkan agar di buatkan sebuah pelinggih berikut bebaturannya untuk prekanggen ida. Maka di hari Selasa (Anggara kasih kulantir) di Oktober 2014, pelinggih dimaksud baru dapat di pelaspas, atas dukungan penuh dari para orang tua siswa (komite sekolah). Semua pelaksanaan upacara berjalan lancar mulai dari persiapan lahan, pengumpulan bahan bangunan, dan puncak acara yang dipuput oleh Jro Mangku Dalem Suradadi.

Tanya :
Jika dana pendidikan benar benar digratiskan/ para siswa tidak membayar sepeser rupiahpun, apakah saat berbagai acara keagamaan semisal ini dana BOS ( bantuan oprasional sekolah ) dapat di pakai sebagai sumber dananya ?  jawabnya : apakah kita mesti bertanya kepada semua rumput yang bergoyang ??


No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini