Thursday, October 23, 2014

Ngunalatri




Setiap ciptaanNya khususnya para manusia di alam maya pada ini di seantero buana yang tergolong orang-orang beragama ( mereka yang meyakini bahwa ada menciptakan dirinya dan yang lainnya seiisi bumi )  golongan bergama apa saja, masing-masing memiliki hari-hari tertentu/hari raya. Suatu hari yang dianggap mulia dan suci bahkan keramat, suatu hari yang diyakini menebarkan aura mistis relegius, misalnya di kalangan umat Hindu kala malam purnama.

purnama tiba, saatnya atur sembah bhakti kepadaNya

Khususnya umat Hindu/penganut sanata dharma memiliki/meyakini juga hari-hari yang dianggap suci (disucikan), pada hari-hari raya itulah dilakukan pemujaan kehadapan Hyang Widhi Tuhan semesta alam juga kehadapan para pengiring-pengiringNya  : para Dewa, Bhetara-Bhetari, Widyadara-Widyadari, serta para roh yang dianggap  sama kedudukannya dengan para dewa. Hari/waktu pelaksanaan yadnya dilakukan pada hari-hari pesucian Hyang Widhi, yadnya bagi umat Hindu tiada lain adalah merupakan penghormatan juga pengorbanan suci oleh umat kepada Hyang Widhi serta semua manifestasiNya atas cinta kasih yang tiada terbatas yang dilimpahkan kepada umatNya, memberi sinar nan terang  pada  budhi manusia, menganugrahkan karunia, berkah serta rahmat kepada semua mahluk sejagat.

Diantara kesekian banyak hari yang dimuliakan/rerainan jagat, ada beberapa hari yang perayaannya dilakukan oleh umat secara bersama-sama, serentak, juga meriah namun tidak mengabaikan kehikmatan serta kesungguhan sikap bathin, sebagai landasan perwujudan sembah bakti kepadaNya. Waktu pelaksanaan/perayaan hari-hari suci agama Hindu dikelompokkan menjadi dua : berdasarkan atas perhitungan sasih/ pranata masa, dan berdasarkan pawukon/wuku. Adapun hari yang dimuliakan, yang perhitungannya berdasarkan sasih diantaranya :
a.      Hari Raya Siwaratri, jatuh setiap catur dasi kresna paksa ( purwanining tilem kepitu )
b.      Hari pergantian tahun baru saka, yang lumrah dengan Hari Raya Nyepi, setiap penanggal ping pisan sasih kedasa  ( sehari setelah tilem kesanga/ malam tawur agung/ malam pengerupukan)
c.       Hari Purnama (bulan penuh), setiap 30 hari.
d.      Hari Tilem (bulan mati), setiap 30 hari.
Dari hari tilem (bulan mati ) ke hari purnama (bulan penuh) adalah 15 hari dan demikian jua sebaliknya dari purnama (bulan penuh) ke hari tilem (bulan mati) juga 15 hari. Jika saatnya tiba, hari purnama tilem datangnya bisa dalam waktu 14 (empat belas ) hari, disebut “ngunalatri”

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini