Wednesday, October 15, 2014

Diantaranya ada ritual (Hindu)




Sejatinya agama itu adalah merupakan tuntunan hidup untuk menuju kesempurnaan bagi umat manusia di maya pada ini. Pada garis besarnya secara umum agama itu dibagi atas tiga bagian : filsafat agama, ethika agama, dan ritual/kurban suci. Pada prakteknya ketiga bagian tersebut oleh umat Hindu sesuai ajaran Hindu tentunya, dapat dikembangkan/diterapkan sbb. 1. Filsafat agama, Hindu menyebutnya Tattwa agama dalam Hindu dikembangkan dengan Panca srada. 2. Ethika agama / susila agama, dalam ajaran Hindu dikembangkan dengan Trikaya Parisudha. 3. Ritual / kurban suci / upacara keagamaan, dalam Hindu dikembangkan dengan Panca yadnya.

ritual keagamaan, Hindu Bali
ritual keagamaan, Hindu Bali

Semua orang tahu, umat Hindu dalam melaksanakan ajaran agamanya  sebagian besar dipengaruhi oleh upacara keagamaan/ritual, sehingga filsafat dan ethika  yang tiada lain inti dari pada ajaran agama acap diabaikan, dan sepintas lalu agama itu nampaknya sebagai upacara semata-mata. Tiada terpungkiri, sejatinya upacara yadnya itu penting sebagai wujud keiklasan berkorban yang nyata-nyata berupa suatu jalan pengabdian dan pendekatan diri kepada Hyang Widhi, namun tidak juga kalah pentingnya yang namanya filsafat agama itu demi membentuk keyakinan hidup, serta ethika agama yang merupakan cara hidup untuk mencapai kesempurnaan.

ritual keagamaan, Hindu Bali
ritual keagamaan, Hindu Bali
bhuta yadnya/ritual keagamaan umat Hindu, Bali

Bagi umat Hindu dalam melaksanakan upacara agama/ yadnya, atau aneka pekerjaan lain yang dianggap penting selalu berpedoman/dicari perhitungan hari-hari yang baik sesuai kepentingan dan keyakinannya, karena dalam ajaran Hindu tidak semua hari itu baik/buruk (disesuaikan dengan peruntukannya ). Umat Hindu hari yang baik itu menyebutnya dewasa (dewasa ayu), diyakini untuk mendapatkan dewasa yang benar-benar baik adalah bukan main sulitnya bahkan tiada mungkin.Maka dari itu, untuk dapat terselenggaranya suatu pekerjaan/yadnya, cukup bila nilai baiknya lebih besar dari nilai buruknya. Dengan catatan diadakan pemarisudaning dewasa/pecaron dewasa, sehingga yang buruk itu dapat dipunahkan ( dalam artian tidak sampai memberikan pengaruh buruk yang berarti ). Yang mesti senantiasa diingat kala memilih hari baik/dewasa ayu, sebagai patokan/kunci utama adalah : “ wewaran alah dening wuku, wuku alah dening tanggal/pangelong, tanggal/pangelong alah dening sasih, sasih alah dening dawuh, dawuh alah dening triyo dasa saksi “

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini