|
prosesi piodalan di pura pemaksan durentaluh 24 sept 2014 |
|
prosesi piodalan di pura pemaksan durentaluh 24 sept 2014 |
Setiap yang namanya desa pekraman di tanah Bali, tentulah
mengempon/menyungsung yang namanya kahyangan tiga beserta beberapa pura yang
lain di wilayah desa pekraman bersangkutan. Misalnya desa pekraman Durentaluh,
di Desa Belimbing, kecamatan Pupuan, kabupaten Tabanan, juga mengempon beberapa
pura yang tergolong pura banjar ( diempon oleh semua warga banjar/desa
pekraman). Ada pura yang terletak di hulunya komplek pemukiman warga di desa
pekraman Durentaluh, Pura Pemaksan demikian namanya.
|
prosesi piodalan di pura pemaksan durentaluh 24 sept 2014 |
|
prosesi piodalan di pura pemaksan durentaluh 24 sept 2014 |
|
prosesi piodalan di pura pemaksan durentaluh 24 sept 2014 |
|
prosesi piodalan di pura pemaksan durentaluh 24 sept 2014 |
|
prosesi piodalan di pura pemaksan durentaluh 24 sept 2014 |
Pura Pemaksan desa pekraman Durentaluh/banjar dinas
Durentaluh, dulu baru didirikan dinamai Pura Ulun Desa, karena letaknya di hulunya
pemukiman warga, tepatnya ada di sebelah utaranya banjar. Entah karena pertimbangan apa, selang
beberapa tahun kemudian pura Ulun Desa itu diganti nama/sebutannya menjadi “Pura
Pemaksan”. Seperti layaknya pura-pura yang lain, para krama desa
banjar dinas Durentaluh, juga secara rutin menyampaikan rasa syukurnya di pura
Pemaksan itu setiap 210 hari sekali, kala upacara piodalan di pura itu. Saat
hari Rabu Manis/Buda Manis Dukut tiba, para warga desa pekraman Durentaluh
menyelenggarakan prosesi piodalan di pura pemaksannya, dengan ketentuan silih
berganti setiap 6 bulan, sekali piodalan alit (tanpa diiringi tetabuhan gong, dan tidak memakai banten
soroan guling babi/celeng), dan lagi 210 harinya baru diadakan piodalan ageng (
dengan tetabuhan gong juga banten soroan guling celeng). Demikian silih
berganti piodalannya : sekali odalan ageng, sekali odalan alit sepanjang tahun
setiap tidak ada kematian/cuntaka di antara warga banjar.
No comments:
Post a Comment