Saturday, October 11, 2014

Buda Manis Dukut, di Pemaksan Durentaluh



 
prosesi piodalan di pura pemaksan durentaluh 24 sept 2014
 
prosesi piodalan di pura pemaksan durentaluh 24 sept 2014
Setiap yang namanya desa pekraman di tanah Bali, tentulah mengempon/menyungsung yang namanya kahyangan tiga beserta beberapa pura yang lain di wilayah desa pekraman bersangkutan. Misalnya desa pekraman Durentaluh, di Desa Belimbing, kecamatan Pupuan, kabupaten Tabanan, juga mengempon beberapa pura yang tergolong pura banjar ( diempon oleh semua warga banjar/desa pekraman). Ada pura yang terletak di hulunya komplek pemukiman warga di desa pekraman Durentaluh, Pura Pemaksan demikian namanya.

prosesi piodalan di pura pemaksan durentaluh 24 sept 2014
prosesi piodalan di pura pemaksan durentaluh 24 sept 2014
prosesi piodalan di pura pemaksan durentaluh 24 sept 2014
prosesi piodalan di pura pemaksan durentaluh 24 sept 2014
prosesi piodalan di pura pemaksan durentaluh 24 sept 2014

Pura Pemaksan desa pekraman Durentaluh/banjar dinas Durentaluh, dulu baru didirikan dinamai Pura Ulun Desa, karena letaknya di hulunya pemukiman warga, tepatnya ada di sebelah utaranya banjar.  Entah karena pertimbangan apa, selang beberapa tahun kemudian pura Ulun Desa itu diganti nama/sebutannya menjadi “Pura Pemaksan”.  Seperti  layaknya pura-pura yang lain, para krama desa banjar dinas Durentaluh, juga secara rutin menyampaikan rasa syukurnya di pura Pemaksan itu setiap 210 hari sekali, kala upacara piodalan di pura itu. Saat hari Rabu Manis/Buda Manis Dukut tiba, para warga desa pekraman Durentaluh menyelenggarakan prosesi piodalan di pura pemaksannya, dengan ketentuan silih berganti setiap 6 bulan, sekali piodalan alit (tanpa diiringi  tetabuhan gong, dan tidak memakai banten soroan guling babi/celeng), dan lagi 210 harinya baru diadakan piodalan ageng ( dengan tetabuhan gong juga banten soroan guling celeng). Demikian silih berganti piodalannya : sekali odalan ageng, sekali odalan alit sepanjang tahun setiap tidak ada kematian/cuntaka di antara warga banjar.

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini