Hindu itu adalah merupakan salah satu kepercayaan yang ada
dari kesekian kepercayaan yang lain di jagat ini, yang mana kepercayaan
dimaksud adalah merupakan suatu jalan agar senantiasa dapat dekat, dapat
menghormatiNya selalu, dan juga jalan untuk bersyukur atas rahmatNya. Hindu itu
juga merupakan suatu ajaran, yang lekat nian dengan yang namanya budaya /
kebudayaan maka jadilah dia kebudayaan Hindu yang tersebar ke seantero jagat.
Contoh riilnya kita kembali ke tanah Bali, dimana kebudayaan tanah Bali semua
orang tahu bernafaskan Hindu yang keloktah dengan sebutan taksu bali (metaksu).
Yang namanya suatu agama tentu mengagungkan Sang Pencipta, sebagai ungkapan
rasa syukur akan karuniaNya, umat Hindu Bali mengejawantahkan rasa syukurnya
dengan serana upacara/upakara/banten kehadapan Hyang Widhi sesuai
manifestasiNya/ sinar suciNya, tentunya pada hari-hari yang telah ditentukan
(orang Bali bilang : ada uger-ugernya).
contoh, banten saraswati berisi sesamuan menyerupai cecak |
Kala saat itu datang, Sabtu Manis wuku Watugunung ( piodalan
Sanghyang Saraswati) merupakan salah satu hari raya Hindu berdasarkan pawukon
yang datangnya tepat setiap 210 hari sekali, umat Hindu Bali kembali bersyukur
kepadaNya atas bermurah hatiNya Hyang Widhi menurunkan pengetahuan ke bumi. Pada
hari itu ( Sabtu Manis Watugunung ), pustaka-pustaka yang memuat ilmu
pengetahuan terutama tentang keagamaan, kesusilaan, serta yang lainnya yang
berguna bagi kehidupan, misalnya : buku-buku para anak sekolah diupakarai/
dibantenin (bhs.Bali). Pelaksanaannya adalah semasih matahari condong di arah
timur ( sebelum tengah hari / jam 12 siang ).
Sanghyang Saraswati, lumrah dengan sebutan Dewi Saraswati
dipuja sebagai sakti Dewa Brahma penguasa ilmu pengetahuan serta kebijaksanaan.
Diwujudkan sebagai wanita nan cuantik bertangan empat memegang keropak,
genitri, alat musik, dan yang lainnya. Ada serana/banten khusus demi menghormati beliau, bantennya disebut
banten saraswati yang mana di banten itu wajib hukumnya ada yang namanya
sesamuan ( jajan berwarna putih berbentuk cecak lengkap dengan sarang dan
telurnya). Ada suatu sumber mengatakan, sesamuan/ jajan putih itu harus
menyerupai cecak karena adanya pengaruh kepercayaan Melayu Polynesia yang
menganggap semua binatang sejenis kadal, termasuk tokek dan cecak merupakan
binatang yang mengetahui firasat, aneka peristiwa yang akan dan sudah terjadi,
dapat mendengar sabda gaib, sehingga dianggap bijaksana. Binatang cecak sebagai
simbul beliau di banten saraswati, karena umat Hindu percaya Dewi Saraswati
sebagai penguasa segala jenis ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan. Telah terjadi
perpaduan antara kebudayaan Hindu dengan kepercayaan Melayu Polynesia dimana
binatang cecak dipakai sebagai kendaraan Dewi Saraswati.-
No comments:
Post a Comment