Sunday, September 21, 2014

Sila dan Yukti



pura Silayukti, Padangbai  " Bali "

Raja suami istri, demikian terkenal sebutan beliau yang pernah memerintah di tanah Bali, beliau tiada lain  Sri Madendradatta (Gunapria Dharmapatni ) dan Sri Udayana Warmadewa/ Dharmmodayana. Terjadi perubahan yang amat besar ke arah kemajuan di tataran masyarakat tanah Bali kala pemerintahan beliau, perubahan dimaksud hampir menyangkut seluruh aspek kehidupan baik dalam sistim juga struktur organisasi pemerintahan, tata kehidupan warga dan dalam bidang lainnya. Perubahan yang drastis itu tidak terlepas dari peran para Mpu dari tanah Jawi, diantaranya Mpu Kuturan.

pura Silayukti, Padangbai  " Bali "

Diawal pemerintahan sejoli ini terjadi aneka gejolak, utamanya keamanan di tanah Bali pemicunya yang utama adalah adanya perbedaan kepercayaan yang dianut oleh penduduk tanah Bali, yang dominan merupakan orang Bali Aga. Ada enam jenis kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Bali kala itu ( peneliti dari negeri Barat menyebutnya sekte , jadi ada enam sekte agama) yaitu : Sambhu, Kala, Brahma, Wisnu, Bhayu dan Iswara yang di dalam pelaksanaannya acap menimbulkan keresahan di dalam masyarakat. Sejatinya dalam ajaran Hindu tidak mengenal Sekte, ajaran Hindu menyebutnya Sampradaya : kelompok spiritual yang memuja / mengagungkan salah satu manifestasi Tuhan.

Problema sosial / keamanan dan ketertiban yang tergganggu di era pemerintahan Raja Suami-istri itu baru dapat diatasi setelah kedatangan para Mpu dari tanah Jawi : Mpu Semeru/Mahameru, Mpu Ghana, Mpu Gnijaya,dan Mpu Kuturan. Diantara para Mpu itu Mpu Kuturanlah yang paling kelihatan jasanya kepada  orang-orang Bali. Konon Mpu Kuturan memeluk agama Budha aliran Mahayana, kedatangan beliau di Bali tepat kala Pegat Uwakan (Buda/Rabu Kliwon Pahang) tahun saka 923/  1001 Masehi. Mpu Kuturan berparahyangan di Padang ( Padangbai ), didirikanlah pura Silayukti di sana. Kata Silayukti berasal dari kata sila yang berarti tingkah, dan yukti yang bermakna benar. Nama Silayukti diambil, karena dari tempat itulah kemarin dulu Mpu Kuturan memimpin dan mengajarkan tingkah laku yang benar kepada rakyat Bali.


Sumber bacaan  : buku babad pasek, seri babad bali.

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini