Saking istimewanya tanah Bali, beragam jenis warna kehidupan
dapat terjadi di tanah Bali mulai dari tingkah, pola, hingga ke hal yang
bernuansa budaya serta wisata. Tanah Bali secuil tempat yang didambakan warga
dunia mulai dari tempat mencari hidup, mencari hiburan, dan tempat mencari
jodoh juga ada, sedemikian istimewanya tempat yang bernama tanah Bali itu,
belum lagi tempat itu diyakini sebagai kesayangan para Dewata. Bukan hanya
selogan memang demikianlah adanya “ Bali the island of paradise “, telah lama
ada sejak perkembangan dan kemajuan dunia pariwisata belum sejauh kini. Bali
itu adalah pulau kahyangan juga banyak yang menyebutnya, slogan inipun amatlah
benar serta terbukti. Tidaklah terpungkiri para wisman yang mendatangai tanah
kahyangan dari tahun ke tahun secara komulatif meningkat, yang dominan
kebangsaan mereka : Australia, RRC,
Malaysia, Jepang, Korea juga lumayan.
Memang yang namanya akibat tidaklah dapat terhindari, tentang
apapun di jagat ini, dunia pariwisata juga demikian. Sayang memang, karena para
wisman juga tidak sedikit wisnu datang ke tanah Bali bukan hanya untuk
menghamburkan dolar mereka, namun punya tujuan penting lainnya, diantaranya
berdagang aneka barang haram. Mereka para wisman yang datang tidak semuanya
memberikan benefit/profit terhadap pariwisata tanah Bali. Banyak para wisman
juga wisnu mempergunakan gemerlapnya dunia pariwisata, khususnya pariwisata
Bali untuk mengedarkan narkoba, otomatis jadinya rentanlah tanah Bali dengan
peredaran narkoba.
Keuntungan dari aneka barang haram yang terkatagori narkoba
ini amatlah tinggi, maka para penyelundup tiada jera-jeranya melakukan aksinya
dengan bergonta-ganti modus, yang tertangkap memanglah telah banyak. Untuk
bahan perbandingan ada info “ di Iran harga sekilogram sabu-sabu Rp. 15 juta
hingga Rp. 30 juta, begitu di bawa ke Bali harganya mencapai 2 milyar, itulah
salah satunya pemicu nekadnya mereka karena untungnya besar. Kalau ketangkap
masuk penjara, kalau lolos jadi kaya raya.
No comments:
Post a Comment