Sunday, August 24, 2014

Tri Angga, yang terabaikan “ Bali “




Kenyataan memang  benar adanya, hingga di abad ini di NKRI  telah memasuki era reformasi rintisan bapak kita Amien Rais dkk, beserta para maha siswanya di 1998 silam, tanah Bali masih tergolong cantik walau tidak tercantik di tataran pilihan tujuan berlibur warga dunia,  Para wisatawan masih beranggapan bahwa berwisata ke tanah Bali menguntungkan : karena tanah Bali itu tidak terlalu luas, tempat tempat wisatanya banyak juga beragam terdukung oleh panorama alam nan hijau berseri, karena tanah Bali subur. Kuliner tanah Bali para wisatawan juga mengakuinya “enak”, sejarah Bali masih diminati, harga-harga juga bersaing di arena pariwisata dunia. Lingkungan sosial Bali tercermin baik, pencitraan sebagai salah satu destinasi yang nyaman  untuk berlibur tetap ada.


Tiada terpungkiri berbagai permasalahan lantaran efek pariwisata, dapat mengganggu citra tanah Bali , ada kondisi jalan raya yang krodit, aneka pungutan bagi wisatawan juga banyak, demikian juga pelayanan kedatangan keberangkatan mesti ditingkatkan. Di sisi lain juga ada yang terabaikan, ironisnya itu dibidang kekhasan tanah Bali yakni arsitektur Bali. Jadi secara tidak tersadari suatu kearifan lokal telah terabaikan pula. Mungkin karena dunia pariwisata yang menuntut, atau lantaran aturan yang tegas juga tidak ada berbagai jenis rumah yang terkatagori murah meriah menjamur di kawasan pariwisata tanah Bali, silahkan perhatikan.  Misalnya ada banyak hotel yang dibangun mengabaikan unsur balinya, semisal diluar hotel/dindingnya hanya kaca, ada juga dinding langsung muncul dari tanah tanpa undakan atau tangga, sama sekali tanpa sentuhan pasangan batu alam atau ukiran khas bernuansa Bali, padahal stil Bali tidak hanya tempelan di dinding, mungkin keterpakuan pada bahan baku salah satu penyebabnya. Kalau kita semua mau taat demi tujuan bersama ajegnya tanah Bali, juga budaya Bali maka yang namanya tri angga pada arsitektur Bali tidak dianggap remeh agar tidak terabaikan. Tri Angga dalam arsitektur  Bali, tri itu tiga jadi ada tiga bagian bangunan yang mesti ada telah dikesampingkan (dianggap tidak prinsip), yakni : kaki atau pondasi,badan atau dinding, serta kepala yaitu atap nyata umum berbentuk limas. Tri Angga dalam bangunan itu adalah bagian prinsip dalam stil Bali.--


No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini