Para sahabat dunia maya di seantero jagat, kita semua
meyakini bahwa kesehatan itu tiada ternilai harganya, dan terkatagori mahal
dari yang mahal selain pendidikan. Demi kesehatan dan juga demi kesembuhan
tatkala kita sakit, selain berobat (dibaca berusaha) tentunya diluar yang
menganut faham atheis, do’a adalah pelengkap usaha kita demi kesehatan yang
didapat selain bersyukur tentunya.
Ada suatu keyakinan dan terasa memang ada benarnya juga, ada
sesuatu yang terkadang kita abaikan dalam keseharian kita yakni dosa kita.
Sesuai keyakinan yang dimaksud,yang namanya dosa konon besar sekali pengaruhnya
demi kesembuhan kita, dan demi terkabulnya segudang keinginan kita. Semua dosa
yang kita perbuat baik itu kepada Sang Pencipta, orang terkasih, orang tua,
atau sahabat semuanya merupakan beban
yang lumayan menyita tempat dalam hati kita. Dipercaya semua tumpukan dosa itu
merupakan sumber utama penyakit yang kita derita, misalnya sakit stes, depresi
dan penyakit lainnya maka kitapun tiada pernah tenang, pada ujungnya kita akan
merasakan sedemikian beratnya hidup ini ( karena dosa itu secara kasat mata
memanglah berat ).
Yang namanya do’a, semua orang meyakini adalah salah satu
cara mendapatkan kesembuhan, kesuksesan, serta kebahagiaan setelah kita bekerja
keras dan mensyukuri kesehatan kita.
Konon do’a-do’a yang baik akan sampai ke alam kebenaran (satyam), do’a
yang didasari oleh rasa iklas, niat yang tulus juga hati nan bersih. Dipercaya
juga do’a-do’a orang yang terkabul, adalah do’a orang-orang yang gaya hidupnya
berpegang pada kebenaran, kesucian, juga keindahan ( satyam, siwam, sundaram).
Diyakini para mereka itu sebagian besar do’anya akan menembus yang namanya alam
bhur,bwah, swah, mahah, janah, tapah. Namun bagi mereka yang hidupnya terberati oleh aneka
dosa, apalagi penuh dengan kemalasan serta tersesaki ambisi penuh nafsu, juga
penuh kemarahan diyakini akan amat susah do’anya sampai ke yang namanya alam
satyam.
Sumber : koran
mingguan Tokoh 11-17 agustus 2014.
No comments:
Post a Comment