Wednesday, March 5, 2014

Tidak pernah ada peradaban tembaga di Nusantara



Hingga kini diabad ke dua puluh ini  mereka yang mendiami kawasan yang bernama Nusantara sebagian besarnya sebagai petani, mungkin karena memang  dari awalnya ketrampilan mereka adalah bertani demi menyambung hidup. Untuk bertani tentulah ada yang namanya alat pertanian, alat bertani itu merupakan salah satu hasil karya yang mulai muncul diera perundagian (setelah mengalami proses evolusi peradaban prasejarah).

Pernah hadir di Nusantara, para imigran dari berbagai bangsa mereka membawa berbagai keahlian dalam hal mengolah logam serta dapat menciptakan berbagai alat-alat kebutuhan pada masa itu, ini tiada lain merupakan hasil evolusi dari zaman perundagian di Nusantara. Hingga kinipun dipercaya, tradisi bersawah di Nusantara berasal dari bangsa-bangsa Cina yang menyebar ke berbagai bangsa di kawasan Asia Tenggara. Kepandaian berladang dan berhuma dipadukan dengan kepandaian mereka mengolah sawah dengan masyarakat lokal yang ada di Nusantara dan pada ujungnya muncullah tradisi dalam mata pencaharian yakni berupa penanaman padi di sawah.

Berkembanglah jumlah penduduk  sejalan dengan berkembangnya mata pencaharian penduduk sebagai petani. Kelompok-kelompokpun mereka bentuk, dan pada akhirnya  berkembang menjadi desa-desa. Dari kelompok-kelompok itu akhirnya muncul suatu masa, masa perundagian, di era inilah mereka telah mampu membuat berbagai macam alat pertanian untuk mengolah sawah juga membuat berbagai alat rumah tangga. Berbagai temuan arkeoloigis membuktikan, bangsa yang mendiami Nusantara tidak pernah mengenal peradaban tembaga, namun pembuatan sesuatu dari bahan perunggu dan besi telah terlakoni di abad sebelum masehi. Kala itu penduduknya Nusantara telah mengenal tehnik peleburan perunggu dengan cara seperti mencetak lilin.-




No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini