Sejarah telah menguraikan bahwasanya Agama Hindu yang identik
nian dengan Hindu Dharma juga disebut “jalan abadi” atau “Sanatana Dharma “ tidak memiliki awal
ataupun akhir. Yang namanya dharma tidak pernah diciptakan karena Hyang Widhi
telah lebih dulu hadir sebelum yang lain-lainnya hadir. Dahrma tidak akan pernah kalah apalagi sampai
musnah, selama yang namanya kehidupan masih ada.
Nyata adanya bahwa dharma itu
berpusat kepada Hyang Widhi (god-centric), pusat sanatana dharma itu adalah
Hyang widhi itu sendiri. Penyebaran dharma selama ribuan tahun dapat dilihat melalui sejarah. Seyogyanya
kaum Hindu berkata, bahwasanya satu bahasa itu bermakna satu iman yang terlandasi oleh pemahaman universal akan
hadirnya satu Pencipta. Hindu amatlah universal, bebas, toleran, serta luwes,
Hindu Dharma tiada pernah menuntut pengekangan
yang tidak semestinya terhadap kemerdekaan dari perasaan serta pemikiran
manusia. Hindu juga memperkenalkan suatu kebebasan, yang paling luas dalam hal
keyakinan dan pemujaan. Disadari atau tidak faktapun berkata, bahwa ukuran
keberhasilan dalam menjalankan ajaran bagi seorang umat Hindu, dianggap
berhasil dengan baik tidaklah cukup dengan adanya ceramah agama saja, namun
juga perlu kiranya adanya pertemuan untuk saling memaafkan kesalahan
masing-masing dan berjanji untuk tidak membuat suatu kesalahan lagi di siba
hari. Juga tidaklah cukup, dengan berbagai perkataan yang mudah dituruti orang,
namun ada salah satu ciri seseorang yang telah dianggap berhasil melaksanakan
ajaran agama jika telah berkepribadian, bijaksana, cerdas, berwibawa dan
senantiasa berpedoman pada filosofi Tri Hita Karana : hidup harmonis dengan
Hyang Widhi, sesama manusia, serta lingkungan sekitar (alam ).--
No comments:
Post a Comment