Di pulau yang kecil itu di paradise island, suatu pulau jauh
lebih kecil dibandingkan kabupaten Banggai di Sulawesi sana. Pulau yang
terpagari aneka pura besar dan kecil disepanjang pantainya, pantainya ada
berpasir putih ada juga yang berpasir hitam. Panorama alam pantai yang menawan
ada neng Bali Utara sana, pasir pantainya hitam namun nyata menyajikan kedamaian
nan hakiki.
foto : koran mingguan Tokoh 17-23 Maret 2014 |
Delapan kilo meter dari arah kota Singaraja, tepatnya di
suatu desa yang bernama Kalibukbuk, Buleleng, “ pantai Lovina “ demikianlah
nama besarnya. Ada sebuah tugu, tugu patung lumba-lumba yang akan ramah menyapa
jikalau kita mulai tiba di daerah ini, jadilah semacam simbul keistimewaan
pantai Lovina. Banyak para para Wisnu dan Wisman yang sengaja menyempatkan diri
untuk datang ke Lovina demi dapat menyaksikan si ikan pintar lumba-lumba.
Mereka yang ingin menyaksikan para ikan pintar itu harus ke tengah laut sana,
dengan menumpang perahu nelayan setempat. Waktu tempuh ke tengah laut rata-rata
dua jam, selain demi si lumba-lumba para wisatawan bisa menyaksikan “pesona
sunrise” di pantai Lovina , bisa juga snorkling dengan sedikit tambahan ongkos
tentunya. Saat yang tepat/ baik untuk melihat si ikan pintar adalah kala pagi
har, jika telah siang atau sore perahu mesti lebih ketengah lagi. Memang
sejatinya kemunculan lumba-lumba itu tidaklah dapat dipridiksi, pada saat-saat
tertentu pernah juga lumba-lumba itu tidak nampak/muncul. Jika beruntung para
wisatawan setiap saat bisa menyaksikan kemunculan lumba-lumba dalam jumlaj
ribuan ekor. Ada suatu pertanda bila lumba-lumba itu akan muncul, disekitar
pantai itu ada banyak burung. Bagi mereka yang hobi mancing, bisa bermancing
ria seusai menyaksikan lumba-lumba.Banyak jenis ikan yang ada di seputaran Lovina,
salah satunya adalah sniper. Wisman yang datang kebanyakan dari daerah Eropa
lebih-lebih seputar bulan Juli hingga Desember.
Sumber dan
foto : koran mingguan tokoh 17 – 23 maret 2014
No comments:
Post a Comment