Nama : Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra
Suyasa III
Caleg : Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
Dapil : Bali
No : 41
Caleg : Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
Dapil : Bali
No : 41
Dalam setiap pertemuan dengan masyarakat Bali dimanapun berada, tokoh muda kharismatik Bali, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna M Wedasteutra Suyasa III,SE(MTRU),Msi selalu menyisipkan bahwa agenda pesan kepada rakyat Hindu di Bali bahwa perjuangan untuk mencapai Daerah Istimewa atau Otonomi Khusus adalah puncak dari perjuangan dari Bali saat ini. Dan jika hal itu tidak tercapai, jangan salahkan jika rakyat Bali kerap mendengungkan cita – cita Bali Merdeka.”Sebagai anak ideologi dan pengikut ajaran Bung Karno, saya dengan menolak ide Bali Merdeka tapi bukan berarti kita mengabaikan suara rakyat. Yang penting, agar pemimpin Bali saat ini bisa merubah pola kepemimpinan dari yang suka dilayani menjadi pelayan rakyat. Inilah manifesto politik sesungguhnya. Saat ini Bali Merdeka bergema dimana – mana karena rakyat kecewa dengan pemerintah pusat. Diskriminasi demi diskriminasi terus dilakukan oleh pemerintah pusat pada Bali. Bali adalah warga kelas dua di republik ini. ”ungkap President The Sukarno Center ini. Ia merangkum sejumlah masalah yang menjadi penyebab dari maraknya isu Bali Merdeka terutama dijejaring sosial. ”Ada beberapa hal yang saya rangkum dari kegagalan diplomasi Bali diantaranya mandegnya Otsus Bali selama belasan tahun, gagalnya Bali memiliki energi mandiri, gagalnya perjuangan Pengadilan Agama Hindu, adanya pembagian jatah guru agama Hindu yang tidak adil oleh kementrian terkait, diskriminasi terhadap umat Hindu diluar Bali seperti konflik Lampung dan Sumbawa, gagalnya Bali mendapatkan jatah pajak dan restribusi keuangan yang seimbang. Sebentar lagi Bali akan mendapatkan kado UU Halal dan gencarnya gerakan ekonomi Syariah yang terindikasi menghancurkan sistem LPD dan BPR di Bali. Belum lagi ada indikasi pemerintah pusat ikut campur dukung reklamasi dan KSPN Besakih. Ada skenario terselubung menghancurkan Bali dari Jakarta. Jika ini belum diselesaikan, jangan salahkan rakyat kerap curhat tentang isu Bali Merdeka. Saya kira Merdeka yang dimaksud adalah merdeka dari diskriminasi bukan merdeka separatis. Ini akan jadi efek Bola Salju. Rakyat berhak menggertak.”ungkap Ketua DPD PNI Marhaenisme Bali. Apa pendapatnya tentang Otsus Bali ? ”Semua masalah di Bali ini terjadi karena muara Bali tidak diberikan otonomi khusus. Otsus itu barang mudah yang dipersulit oleh pemimpin kita sendiri. Suatu saat saya akan bicara disaat yang tepat. Sebenarnya gampang itu menggolkan otsus, harus ada strategi diplomasi dan gerakan. Sayangnya orang Bali itu tidak bersatu. Itu sumber masalahnya. Beda sama Aceh, Jogja dan Papua, semuanya bersatu. Kalau Bali semua mencongkrah dengan saudara sendiri. Itu dulu diperbaiki. ”ungkap Calon DPD RI Nomer urut 41 ini.
Sumber : www.facebook.com sebuah status : AKU orang BALI
No comments:
Post a Comment