Thursday, February 13, 2014

Merupakan “ sebuah pura “ neng tengah laut



 
pura Tanah Lot Tabanan
Tiada terpungkiri karena buanyak jasanyalah pendeta Hindu  asal Maja Pahit itu jadi terkenal neng Tanah Bali ( berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Tanah Bali akan ajaran Hindu/Sanata Dharma). Terjadi di abad ke 16, Danghyang Nirartha seorang brahmana termasyur membangun salah satu dari kesekian Dang Kahyangan yang ada di Tanah Bali, Pura Tanah Lot demikianlah nama besar dan tenar pura itu. Merupakan pura laut yang memang ada di tengah laut, sebagai tempat pemujaan para dewa penjaga laut ( sesuai keyakinan umat Hindu Bali).

pura Tanah Lot Tabanan Bali

Seantero jagat tahu, yakin dan juga percaya, Pulau Bali itu merupakan sebuah pulau yang penuh aura mistis apalagi pura-puranya. Demikian juga halnya dengan pura yang ada di tengah laut di Kabupaten Kota Pelangi Tabanan, berbagai kejadian aneh acap terjadi di areal pura. Misalnya ; kala piodalan di pura itu, ada wisatawan asing yang memotret pura nyata ada penampakan, seorang wanita cuantik turut serta berfoto di sebelah objek. Kejadian lainnya ada juga wisatawan melihat pura lain di tengah laut, ada jua pengunjung yang tidak mau pulang sebelum diperciki tirtha oleh pemangku. Dibawah pura, terdapat air suci yang diyakini bisa mendatangkan rezeki bagi yang meminumnya, disebrang pura sana  ada gua yang didalamnya  ada ular yang disucikan ( penjelmaan selendang dari Danghyang Nirartha).

Pura Tanah Lot itu adalah sebuah Daerah Tujuan Wisata, namanya saja tujuan wisata jika hendak ke suatu daerah tujuan wisata dimanapun itu, jika tidak mengajak pasangan terasa tidak lengkap ( dalam hal ini pasangan yang dimaksud : pacar/kekasih ).  Jalan bergandengan menapak setiap bongkah karang kokoh penuh aura sejatinya terasa senang. Namun sayang, ada mitos tersebar luar dan acap terbukti tentang pura yang satu ini. Semacam pantangan/larangan untuk mengajak kekasih/pacar ke tempat peribadatan tersebut.  Asal muasal mitos yang satu ini memang tiada jelas, namun bagi masyarakat neng Tanah Bali amat diyakini. Kalau pantangan itu dilanggar, maka hubungan dengan sang kekasih diyakini tidak akan bertahan lama, suasana akan kian renggang hingga akhirnya “putus”. Namun mitos tidak berlaku bagi mereka yang telah sah menikah (berkeluarga).

Sumber dan foto  : majalah bali post , edisi 23,  3 – 9/2/2014





No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini