Sunday, January 26, 2014

95%nya cengkeh, 95 triliunnya dari cukai rokok

“Merokok dapat menyebabkan kanker,serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan serta janin”  itulah yang kurang lebih ada pada setiap bungkus rokok. Anjing menggonggong kapilah terus berlalu, itu ibaratnya peringatan itu. Orang sejagat tahu rokok/merokok itu dapat merusak yang namanya kesehatan seseorang. Namun kitapun tahu persis banyak orang yang hidupnya tergantung dari rokok dan bahan utama pembuatnya “tembakau” dan cengkeh  diantaranya ada perokok, dan karyawan pabrik rokok beserta grup pengusahanya (para pemilik pabrik).


Kita semua tahu di NKRI ini, tradisi menanam tembakau telah ada sejak zaman Belanda, ada 3 jenis tembakau Indonesia yang amat terkenal : tembakau deli, tembakau voostenlands, serta tembakau basuki na-oogst.  Laumayan memang, karena tembakaunya Indonesia juga punya andil menyumbang 34% kebutuhan pasar tembakau dunia. Orientasinya pasar internasional sebagai bahan bakunya cerutu (wraper,binder and filler). Tembakau besuki na-oogst yang diusahakan petani kian dibutuhkan dan mengisi pangsa pasar internasional.




Ada 6 juta pekerja, secara langsung dan tidak pada industri tembakau. Sesungguhnya komposisi rokok kretek tidak sepenuhnya tembakau karena 30 s.d 40% cengkeh. Dari 6 juta orang pekerja industri tembakau , 1,5 juta merupakan petani cengkeh dan 95% produksi cengkeh indonesia diserap industri rokok. Kitapun tersadar bahwa Rp. 95 triliun APBN berasal dari cukai  rokok. Lumayan besar memang karena setelah terkalkulasi, sekitar 9% dari APBN. Uang itu dipakai lagi untuk pendidikan, kesehatan dan anggaran jaminan sosial nasional. (Kontribusi cukai rokok pada APBN 2014 sekitar Rp. 114 trilliun).-

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini