Tuesday, June 4, 2013

Narasimha Awatara



Guna menegakkan dharma/kebenaran dari tantangan adharma/ketidakbenaran, Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha Kuasa yang bersifat maha pengasih serta penyayang diyakini oleh para umat Hindu turun ke dunia dengan perwujudan tertentu untuk menyelamatkan umat manusia dari mara bahaya. Perwujudan Hyang Widhi ke dunia untuk membasmi kejahatan serta membangkitkan kebenaran umat Hindu menyebutnya “awatara” .  [ manakala dharma hendak sirna, dan adharma hendak merajarela, saat itu wahai keturunan bhatara, aku sendiri turun menjelma ].


Narasimha Awatara berarti manusia berkepala singa. Wisnu menjelma (karena Wisnu adalah Dewa Pemelihara) turun ke dunia sebagai Narasimha guna membantu prahlada dalam menumpas seorang raja raksasa bernama Hiranyakasipu. Raksasa ini amatlah sakti setelah memperoleh anugrah kesaktian dari Siwa. Adapun kesaktian yang diperoleh berupa anugrah kehidupan yang tidak akan mati terbunuh baik di kala malam hari maupun diwaktu siang hari. Tidak akan dapat dibunuh oleh manusia, raksasa maupun para Dewa. Tidak akan dapat mati terbununh oleh berbagai senjata. Sebagai akibat dari kesaktian yang didapat maka Hiranyakasipu bermaksud hendak menguasai seluruh dunia dan indraloka. Disamping itu dia juga amat sombong, namun Prahlada yang memiliki keimanan yang kuat pada kebesaran Wisnu menyebabkan ia meminta bantuan kepada Dewa Wisnu. Dalam pertempuran itulah raksasa yang amat ditakuti itu dapat dikalahkan oleh Wisnu yang telah turun kedunia dalam wujud manusia berkepala singa. Hiranyakasipu dapat dikalahkan oleh Wisnu karena dalam penjelmaannya itu Wisnu tidak menjelma sebagai manusia dan tidak juga sebagai binatang. Demikian juga ajal Hiranyakasipu di tangan Narasimha karena turun memperlihatkan diriNya pada senja hari, tidak waktu siang dan tidak juga kala malam. Dengan mempergunakan kekuatan kukunya yang tajam, Narasimha merobek-robek perut Hiranyakasipu di atas pangkuannya.

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini