Umat Hindu
amat meyakini bahwa kehidupan dan keselamatan yang kita peroleh adalah
merupakan pemberian serta tuntunan dari
para leluhur kita. Yadnya yang dinamai pitra yadnya adalah merupakan salah satu
sarana/cara yang dapat dipakai untuk mewujudkan rasa bhakti kepada para
leluhur. Leluhur diyakini merupakan cikal bakal atau yang mengawali kita, tanpa
curahan kasihnya yang senantiasa diberikan kepada kita takkan mungkin kita dpat
hidup tenang dalam artian selamat. (Pitra yadnya berarti suatu korban suci yang
dilaksanakan dengan hati tulus iklas kepada para leluhur/nenek moyang dan orang
tua ). Tujuan dari pelaksanaan pitra yadnya adalah untuk menyatakan rasa bhakti
kepada orang tua/leluhur/nenek moyang kita agar beliau dapat mencapai
kebahagiaan hidup lahir bathin.
Sejatinya
pengertian leluhur dapat diklarifikasi ; Leluhur adalah orang tua yang masih
hidup (ayah dan ibu kita), dan Leluhur adalah orang tua/mereka yang telah
meninggal (nenek moyang kita). Sedangkan pelaksanaan dari pitra yadnya dapat di
katagorikan : Pelaksanaan pitra yadnya setiap hari / Nitya Karma dan
Pelaksanaan pitra yadnya sewaktu-waktu/ Naimitika Karma.
Yang dapat di
katagorikan Nitya Karma/pelaksanaan pitra yadnya saban hari:
a.
Senantiasa
mengikuti dan melaksanakan petuah-petuah orang tua
b.
Berusaha
menjaga dan berbuat agar orang tua selalu merasa senang (gumawe sukaning wang
atuha)
c.
Berupaya
berbuat agar orang lain selalu senang (amrih sukaning len)
d.
Berupaya
lebih mengutamakan kepentingan orang lain diatas kepentingan pribadi
Pelaksanaan
Naimitika karma /pitra yadnya sewaktu-waktu diantaranya :
a.
Melaksanakan
upacara kematian, misalnya : sawa prateka (pengembalian unsur panca maha bhuta
seseorang yang meninggal ke asalnya) dengan cara dikubur atau dibakar.
b.
Melaksanakan
upacara penguburan mayat, ngaben dengan tujuan mempercepat proses penyatuan
unsur panca maha bhuta yang ada pada manusia ke asalnya dan memohon kepada
Hyang Widhi agar leluhur kita dapat manunggal denganNya
c.
Melaksanakan
upacara Atma Wedana (nyekah,memukur,ngeligia) dengan tujuan untuk melepaskan
atma dari belenggu budhi,manah, dan ahamkara sehingga atma dapat kembali ke
sisiNya
d.
Membuat dan
memelihara tempat suci untuk memuja leluhur yang merupakan salah satu kewajiban
kita sebagai Suta Kirtya.
No comments:
Post a Comment