Tanah Bali adalah amat indentik dengan kebudayaan, karena apa
?. Karena sedemikian tingginya budaya Bali itu, dunia mengakui, dunia
terkagum-kagum karenanya merupakan suatu kebudayaam yang tidak pernah luntur
dan lekang oleh waktu semasih Agama Hindu mayoritas mendiami tanah Bali. Tanah
Bali adalah merupakan suatu perpaduan yang luluh antara agama dan kebudayaan,
yang nyata / secara riilnya berorientasi pembangunan dan kesenian. Itu semua
dapat terwariskan hingga kini berkat jasa besar Mpu Kuturan di abad kesepuluh
lampau. Yang mana gemanya masih merambat sepanjang masa.
Tidak semua orang dapat memikirkan, kenapa pulau Bali yang
kecil mungil ini bisa menjadi besi berani memiliki gaya tarik terhadap wiasatawan
dalam dan luar negeri untuk datang ke tanah Bali, sehingga Bali dijadikan pusat
pariwisata bagian tengah dari wawasan Indonesia. Tak tersangkalkan,
perkembangan ini lumayan membawa kebaikan dapat menyerap tenaga kerja, travel
biro, art shop, restaurant , dsb. Namun disamping ada yang diuntungkan juga ada
yang dirugikan, misalnya terjadi : banyak disalah gunakan dalam bidang
penempatan bangunan-bangunan contohnya > mana bangunan suci, mana yang
tidak, riilnya : di muka restaurant ada patung wisnu, patung Sanghyang Tunggal ada di muka WC, dan yang lainnya. Ini jelas kurang harmonis dipandang dari
sudut kesakralan yang masih menjolok mata kita.
Jelasnya juga diminta kepada pemilik bangunan (pelaku pariwisata), agar
ada rasa tanggung jawab dari kebudayaan kita (Bali), beri kesan yang mantap
terhadap umum. Hendaknya kita sama-sama merasa memiliki dan sama-sama
menghargainya. Memang tanah Bali unik, mengasyikkan bagi para turis, maka dari
itu pula hendaknya diperhatikan benar-benar segi-seginya dari tetap
terpeliharanya kesucian suatu tempat…..
No comments:
Post a Comment