Bali
post, 131212.-
Penderita HIV/Aids di Bali setiap tahun terus
meningkat, dan di Desember 2012 telah mencapai 6200 orang. Penyebaran virus
yang mematikan tersebut bahkan telah sampai ke desa-desa. Celakanya mereka yang
terjangkit bukan saja dari kelompok beresiko, sebab ibu hamil dan anak-anakpun
telah banyak yang tertular. Kebanyakan mereka yang tertular adalah merupakan
usia produktif.
Banyak faktor yang menyebabkan penyebaran
HIV/Aids di Bali sedemikian cepat. Salah satunya karena belum efektifnya perda
nomor 13 tahun 2008 tentang penanggulangan HIV/Aids. Kehadiran perda ini adalah
untuk menekan lonjakan penyebaran HIV/Aids di Bali. Namun kenyataannya saat ini
penularannya kian tidak terkendali. Bali masuk daftar 5 besar tingginya kasus
HIV/Aids di Indonesia. Penyebaran virus tersebut juga disebabkan mental
masyarakat yang suka jajan. Faktor kafe masuk desa juga banyak andilnya, Bisa
saja kesekian kafe yang ada juga ada praktek prostitusinya, siapa yang berani
menjamin bahwa praktek seperti itu tidak ada. Dengan minimnya sosialisasi
tentang HIV/Aids , mereka tidak mengerti akan resiko yang mereka hadapi.
Tentang keberadaan kafe ini, hendaknya pemerintah daerah dan desa adat serta
desa dinas menjalankan pengawasan secara terintegrasi. Desa adat penting dilibatkan,
karena selama ini telah terbukti desa adat banyak berperan dalam penguatan
moral masyarakat. Memang nyata bahwa
selama ini anggaran pencegahan HIV/Aids
masih minim, kedepannya pemerintah diharapkan lebih serius memikirkan anggaran untuk menangani HIV/Aids.
Kebijakan-kebijakan dari pemerintah juga mesti dipikirkan suatu misal, mendesak
semua rumah sakit di Bali menyediakan sal khusus bagi penderita HIV/Aids, bila
perlu rumah sakit khusus penanganan penyakit tropis termasuk HIV/Aids juga harus
mulai dipikirkan.---
No comments:
Post a Comment