Thursday, December 13, 2012

Ketika tanah Bali labil dulu



Hal 5 buku babad pasek

Dahulu kala diceritrakan bahwa tanah Bali dan Lombok sunyi senyap, kedua pulau ini seakan-akan mengambang di tengah laut. Ibarat perhau tanpa pengemudi kedua pulau ini keadaannya amat labil, oleng kesana kemari tidak menentu arahnya. Keduanya selalu bergoyang dan kadang-kadang rapat menjadi satu.

Kedaan ini mendapat perhatian yang amat serius dari Bhatara Hyang Pasupati. Beliau merasa iba melihat pulau Bali dan Lombok yang terus bergoyang. Saat itu di tanah Bali baru ada 4 gunung, di Timur Gunung Lempuyang, Selatan Gunung Andakasa, Barat Gunung Batukaru, dan di Utara Gunung Beratan. Untuk menstabilkan Bali dan Lombok, Bhatara Hyang Pasupati memotong puncak Gunung Semeru di Jawa Timur. Potongan gunung itulah yang kemudian di tancapkan di tanah Bali dan Lombok agar tidak oleng lagi. Pemotongan Gunung Semeru di Bawa ke tanah Bali pada Hari Wraspati (Kamis) Umanis, Wara Merakih Panglong ping 15 sasih Karo tenggek 1, rah 1, Candra Sangkala Eka Tang Bhumi tahun Isaka 11 (bulan Agustus 89 M). Saat membawa potongan gunung itu ada bagian-bagian yang tercecer, bagian yang kecil menjadi Gunung Lebah (kini disebut Gunung Batur ada di Kintamani Bangli), sedangkan bagian yang lebih besar menjadi Gunung Tohlangkir yang kini terkenal sebagai Gunung Agung di Karangasem. Dengan adanya tambahan 2 gunung, maka sejak itu di tanah Bali ada Sad Pralinggagiri (6 buah gunung)

Setelah berlalu 70 tahun, pada Hari Sukra (Jumat) Keliwon, wara Tolu sasih Kelima, penanggang ping 3, rah tenggek 13  (bulan november) turun hujan yang amat lebat disertai gempa bumi yang hebat. Pada tahun Saka 113 (tahun 191 M), Gunung Tohlangkir/Gunung Agung meletus. Untuk menenangkan tanah Bali ,Bhatara Hyang Putrajaya yang juga disebut Bhatara Hyang Maha Dewa berparahyangan di Besakih, adiknya Bhtari Hyang Dewi Danuh berparahyangan di Ulundanu (Gunung Batur), Sedangkan Bhatara Hyang Gnijaya yang juga sama-sama tiba di tanah Bali berparahyangan di Pucak Gunung Lempuyang, selanjutnya mereka bertiga disebut Bhatara Tri Purusa

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini