Hal
5 buku babad pasek
Dahulu kala diceritrakan bahwa tanah Bali dan Lombok
sunyi senyap, kedua pulau ini seakan-akan mengambang di tengah laut. Ibarat
perhau tanpa pengemudi kedua pulau ini keadaannya amat labil, oleng kesana
kemari tidak menentu arahnya. Keduanya selalu bergoyang dan kadang-kadang rapat
menjadi satu.
Kedaan ini mendapat perhatian yang amat serius dari
Bhatara Hyang Pasupati. Beliau merasa iba melihat pulau Bali dan Lombok yang
terus bergoyang. Saat itu di tanah Bali baru ada 4 gunung, di Timur Gunung
Lempuyang, Selatan Gunung Andakasa, Barat Gunung Batukaru, dan di Utara Gunung
Beratan. Untuk menstabilkan Bali dan Lombok, Bhatara Hyang Pasupati memotong
puncak Gunung Semeru di Jawa Timur. Potongan gunung itulah yang kemudian di
tancapkan di tanah Bali dan Lombok agar tidak oleng lagi. Pemotongan Gunung
Semeru di Bawa ke tanah Bali pada Hari Wraspati (Kamis) Umanis, Wara Merakih
Panglong ping 15 sasih Karo tenggek 1, rah 1, Candra Sangkala Eka Tang Bhumi
tahun Isaka 11 (bulan Agustus 89 M). Saat membawa potongan gunung itu ada
bagian-bagian yang tercecer, bagian yang kecil menjadi Gunung Lebah (kini
disebut Gunung Batur ada di Kintamani Bangli), sedangkan bagian yang lebih besar
menjadi Gunung Tohlangkir yang kini terkenal sebagai Gunung Agung di
Karangasem. Dengan adanya tambahan 2 gunung, maka sejak itu di tanah Bali ada
Sad Pralinggagiri (6 buah gunung)
Setelah berlalu 70 tahun, pada Hari Sukra (Jumat)
Keliwon, wara Tolu sasih Kelima, penanggang ping 3, rah tenggek 13 (bulan november) turun hujan yang amat lebat
disertai gempa bumi yang hebat. Pada tahun Saka 113 (tahun 191 M), Gunung
Tohlangkir/Gunung Agung meletus. Untuk menenangkan tanah Bali ,Bhatara Hyang
Putrajaya yang juga disebut Bhatara Hyang Maha Dewa berparahyangan di Besakih,
adiknya Bhtari Hyang Dewi Danuh berparahyangan di Ulundanu (Gunung Batur),
Sedangkan Bhatara Hyang Gnijaya yang juga sama-sama tiba di tanah Bali
berparahyangan di Pucak Gunung Lempuyang, selanjutnya mereka bertiga disebut
Bhatara Tri Purusa
No comments:
Post a Comment