Saturday, December 15, 2012

Awal sebutan Senggu (Hindu)



 
Halaman 127 buku  babad pasek, seri babad bali.

Diceritrakan, Mpu Kananda menikahi gadis pilihannya, putri Mpu Swethawijaya, dari hasil pernikahan itu lahirlah seorang putra laki-laki yang diberi nama Sang Kuldewa. Setelah didwijati Sang Kuldewa bergelar Mpu Swethawijaya. Gelar ini persis sama dengan kakeknya pihak perempuan. Selanjutnya Mpu Swethawijaya memiliki 2 putra dan seorang putri. Mereka itu adalah yang sulung bernama Mangku Sang Kulputih, yang kedua Wira Sang Kulputih, dan yang bungsu perempuan bernama Ni Ayu Aswami.

Pada hari Senin Umanis, Umanis wuku Sungsang tahun Saka 1257 (1335 M) oleh raja Bali  Sri Gajah Waktra / Sri Gajah Wahana, Wira Sang Kulputih diangkat menjadi pemangku di Pura Besakih. Beliau diringi oleh seorang sahaya  bernama I Gotha. Karena setiap hari melayani, lama kelamaan I Gotha  pandai mengikuti cara-cara Wira Sang Kulputih memuja yajnya atau upacara lainnya. I Gotha pasis mengucapkan mantra. Pada suatru hari datanglah orang-orang desa Besakih dengan tujuan menjemput Wira Sang Kulputih, agar memuja suatu yajnya. Tatkala itu, Wira Sang Kulputih tidak ada di pesraman, yang ada adalah I Gothaseorang diri. Mereka yang datang ke pesraman itu tidak mengenal wajah Wira Sang Kulputih. Oleh karena itu I Gotha yang disangka Wira Sang Kulputih, lalu diantar ke tempat yadnya. I Gotha sendiri mau dijemput dan menyatakan kesediaannya muput upacara.  Ditempat yajnya itu, orang-orang desa tidak banyak bicara ataupun curiga. Akhirnya I Gotha segera memuja yajnya itu dengan memakai bhajra (genta) milik Sang Kulputih. Syahdan Wira Sang Kulputih tiba kembali di pesraman, pesraman dijumpai kosong. Dari pesraman Sang Kulputih mendengar suara bhajra, yang lazim digunakan dalam memuja suatu yajnya. Sebab itu Sang Kulputih datang ketempat yajnya orang-orang desa Besakih.  Sampai di sana beliau amat kaget melihat I Gotha memuja yajnya tersebut. Beliau lalu memerintahkan agar I Gotha berhenti memuja. Pemujaan selanjutnya dilakukan oleh Wira Sang Kulputih, sedang I Gotha diperkenankan memuja yajnya yang di bawah. Oleh karena I Gotha disangka (disengguh) Wira Sang Kulputih oleh orang-orang Besakih, maka sejak itu I Gotha diberi gelar Ki Sengguh oleh Wira Sang Kulputih. Ki Sengguh inilah yang selanjutnya lebih dikenal dengan sebutan “senggu”

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini