Diceritrakan suatu kisah pada tahun Saka 929 (tahun 1007 M), Mpu
Kituran pernah menasehati muridnya yaitu Bhujangga Bali, katanya “ Wahai
Bhujangga Bali sekalian, jangan kau sampai lupa dengan junjungan dan tugas
kewajibanmu, yang disebut Tri Wisesa sebagai pemelihara kita. Kalau kalian
lalai dan lupa, kalianpun akan dilupakan oleh Sanghyang Tri Wisesa, yang dapat
membuat kita bingung karena Sanghyang Tri Wisesa itulah sebagai sumber kita
semua.
Disamping itu ada juga
penjelasan Mpu Kuturan, yang mengatakn bahwa bilamana terjadi kekeruhan di
dunia, harus diadakan upacara yajna
bernama tebasan. Upacara ini harus dipuja oleh Sang Bhujangga. Hanya
Sang Bhujangga yang berwenang memuja panglukatan (penyucian) tersebut,
bilamana terjadi kekeruhan di alam semesta
ini, termasuk yang berhubungan dengan pekarangan rumah, tegalan, persawahan,
dll. Jika bukan Sang Bhujangga yang memuja upacara penglukatan itu pasti tidak
akan berhasil, sebab hal itu merupakan tugas Sang Bhujangga. Kalau telah
dilaksanakan seperti itu, barulah tanah Bali ini akan aman sentosa.
(semoga).-----------
No comments:
Post a Comment