Halamanan
10 buku Babad Pasek seri babad bali.
Dikisahkan Mpu Withadharmma alias Sri Mahadewa
melakukan yoga semadhi dengan teguh dan disiplin. Dari kekuatan panca bhayunya
terlahir dua orang putra laki-laki, dan diberi nama Mpu Bhajrasattwa alias Mpu
Wiradharma, dan adiknya yang diberi nama Mpu Dwijendra alias Mpu Rajakretha.
Mpu Dwijendra kemudian melakukan yoga semadhi,
berkat yoga semadhinya itu terlahir 2 putra laki-laki yang pertama bernama
Gagakaking alias Bukbuksah dan adiknya bernama Brahmawisesa. Selanjutnya
Brahmawisesa melakukan yoga semadhi dari kekuatan panca bhayunya lahir 2 putra
laki-laki yang bernama Mpu Saguna dan Mpu Gandring. Mpu Gandring wafat ditikam
dengan kris buatannya sendiri oleh Ken Arok.
Sedangkan Mpu Saguna dari yoga semadhinya melahirkan seorang putra
laki-laki Ki Lurah Kapandean, yang
selanjutnya menurunkan Wang Bang yakni Pande Wesi.
Adapun Mpu Bhajrasattwa, berkat yoga semadhinya
menurunkan seorang putra bernama Mpu Tanuhun alias Mpu Lampitha. Kemudian Mpu
Tanuhun/Lampitha melakukan yoga semadhi dari kekuatan bathin dan panca
bhayunya, beliau menurunkan 5 orang putra yang juga disebut Panca Sanak (lima bersaudara). Yang Sulung bernama
Brahmana Panditha, yang kedua bernama Mpu Semeru/Mpu Mahameru, yang ketiga
bernama Mpu Gana, yang keempat bernama Mpu Kuturan ( juga sering disebut Mpu
Rajakreta), dan yang bungsu bernama Mpu Bharadah alias Mpu Pradhah. Mereka ini dikenal dengan sebutan
Panca Pandhita atau Panca Tirtha yang juga digelari “Panca Dewatha”
No comments:
Post a Comment