Tentang Agama Hindu : Karena tujuan Hindu adalah agar seseorang
tidak mengalami penderitaan, maka Hindu
disebut juga sebagai Ajaran Keselamatan. Jika seseorang menyebut Hindu dalam
alam fikirannya akan otomatis melayang ke suatu pulau kecil yang terletak di
sebelah Timur pulau Jawa dan di Baratnya pulau Lombok. Sebuah tanah leluhur
yang nyata-nyata merupakan tanah titipan para Dewa dan akan diselamatkan Dewa
sepanjang masa. Dari sejak jutaan tahun
silam ada suatu kepercayaan “ disaat bencana melanda dunia, kalau sampai tanah
Bali hancur, maka tanah/daerah-daerah
yang lain di atas bumi akan tidak ada lagi” Anda boleh percaya boleh tidak
namun fakta berkata “ ada jutaan umat manusia tidak dapat bertahan hidup
(mencari penghidupan) ditanah kelahirannya, lalu datang ke Bali sebagai duktang
dan menetap di Bali. Lama-lama ternyata mereka itu dapat bertahan hidup berkembang
dan jadi kaya di Tanah Bali) [satu fakta lebih berarti dari seribu analogi] “ Sadar dan sadarlah sesadar-sadarnya itu semua
karena kebaikan warga Bali/Hindu yang iklas untuk berbagi (mepunia) sesuai Ajaran Keselamatan.
Dalam agama Hindu mengenal adanya suatu pembagian tugas
sesuai dengan jabatannya disebut dengan kasta. Ada 4 kasta yang membedakan
antara golongan yang satu dengan yang lainnya. Pebentukan kasta memiliki tujuan
utama guna menjaga kemurnian ras bangsa Arya dan ras bangsa dravida ;
1.
Kasta Brahmana > merupakan kasta tertinggi,
bertugas menjalankan upacara-upacara keagamaan. Yang termasuk dalam kasta ini
adalah para Brahmana.
2.
Kasta
Ksatria > bertugas menjalankan pemerintahan. Yang termasuk dalam kasta
ini adalah para raja, bangsawan, dan
prajurit.
3.
Kasta
Waisya > merupakan kasta dari golongan rakyat biasa seperti para petani dan
pedagang serta nelayan.
4.
Kasta
Sudra > merupakan kasta yang terendah, semisal budak ( dengan berkembangnya
dan disadarinya arti prikemanusiaan kasta ini di era ini dapat dikatakan sudah
tak ada lagi)
Agama
Hindu yang berkembang di Indonesia, berbeda dengan agama Hindu yang berkembang
di India. Agama dan kebudayaan Hindu
disesuaikan dengan kebudayaan dan kepercayaan asli Indonesia yang berintikan
pemujaan roh leluhur (animisme dan
dinamisme). Dalam bidang sastrapun terjadi penyesuaian, misalnya huruf pallawa
berubah menjadi huruf kawi dan huruf jawa kuno. Demikian juga dalam seni
bangunan, bentuk candi yang ada di Indonesia lain dengan candi di India.--
No comments:
Post a Comment