Bali
post , tiga november dua ribu dua belas.
Di tengah serbuan pendatang masuk ke tanah
Bali, warga Bali malah antre untuk mengadu nasib di tanah seberang lewat
program transmigrasi. Demikian juga gangguan yang dialami transmigran Bali di
luar daerah, juga tidak menyurutkan keinginan mereka untuk berstranmigrasi.
Terbukti antrean warga yang mendaftar untuk transmigrasi seribuan lebih.
Program transmigrasi di Bali sempat terhenti tahun 1999 s.d 2006, karena adanya
konflik di Timor Timur. Namun karena adanya desakan dari masyarakat Bali, maka
mulai 2006 program transmigrasi di buka kembali dan hingga kini program itu
berjalan setiap tahun.
Animo masyarakat Bali untuk mengadu nasib di
luar Bali makin tinggi. Pada tahun 2012 ini jumlah yang terdaftar untuk antre
adalah 1.144 KK, sementara kuota yang tersedia untuk Bali hanya 135 KK,
sayangnya kuota terbatas. Sejatinya Bali sejak 1953 telah mengirim 56.036
transmigran.
“Etnis Bali yang berada di Lampung tidak boleh
terusir dari daerah tersebut, mereka orang Lampung, semua bangsa kita berada
dalam negara kesatuan Republik Indonesia. Jadi tidak boleh ada usir-usiran,
karena akan menimbulkan adanya pertentangan atau konflik” kata M. Jusuf Kalla,
Ketua Umum Palang Merah Indonesia pada
tgl. 2 november 2012.
No comments:
Post a Comment