Bali
post, 15 oktober 2012.
Rayap
merupakan binatang sejenis serangga yang berukuran kecil dan hidup berkelompok
dengan sistim kasta yang berkembang sempurna. Rayap masuk dalam ordo isoptera
(bhs Yunani), iso = sama dan ptera = sayap. Rayap masih berkerabat dengan semut, yang juga serangga sosial. Dalam bahasa Inggris rayap disebut juga "semut putih" (white ant) karena kemiripan dan prilakunya. Rayap merupakan bagian dari
komponen lingkungan biotik yang memainkan peranan penting, sesungguhnya rayap
juga dapat membantu manusia menjaga keseimbangan alam. Rayap inilah yang
memberi kontribusi menghancurkan kayu untuk mengembalikannya sebagai unsur hara
dalam tanah. Perubahan kondisi habitat akibat aktifitas manusia amat potensial
mengubah status rayap menjadi serangga hama yang merugikan. Misalnya
pemanfaatan areal dari perkebunan menjadi suatu daerah pemukiman. Perubahan itu
menyebabkan habitat alami rayap terganggu, diapun akhirnya mencari sumber
makanan baru berupa kayu atau material berselosa lain yang terdapat pada
bangunan gedung. Misalnya berbagai kasus
serangan rayap pada bangunan gedung banyak terjadi di daerah bekas perkebunan
karet.
Serangga
rayap memang tidak mengenal kompromi dan melihat kepentingan manusia. Dia
merusak mebel, buku-buku, kabel-kabel listrik, telepon serta barang-barang yang lain. Untuk mencapai
sasarannya rayap tanah dapat menembus tembok yang tebalnya beberapa senti
meter. Apapun bentuk konstruksi bangunan gedung seperti slab, basement, atau
crawl space, dapat ditembusnya lewat lubang terbuka, walau hanya celah sekecil
satu perenam empat inci. Celah dimana saja, pada slab sekitar celah kayu, pipa
ledeng, celah antara pondasi, tembok, maupun pada kuda-kuda atap. Rayap juga
dapat membuat lubang diatas pondasi, terus keatas hingga mencapai kuda-kuda di
semua permukaan tembok.
Beberapa
faktor pendorong serangan rayap pada bangunan antara lain banyaknya kayu yang
tertimbun di dalam tanah saat pembangunan. Adanya celah fondasi tembok, sitim ventilasi
yang kurang baik, adanya kayu yang berhubungan langsung dengan tanah, dan
kondisi biofisik tapak bangunannya itu sendiri yang menguntungkan kehidupan
rayap. Bagian bangunan yang rawan terhadap serangan rayap adalah balkon, teras,
sambungan talang air hujan, kerangka atap, ventilasi, hubungan antara dinding
bata dan ampik kayu, serta hubungan antara dinding bata dan atap. Juga sudut dinding
hubungan sudut dengan kusen dan dinding batu, pasangan dinding yang berhubungan
dengan bak bunga, retak-retak pada dinding bata, serta hubungan antara dinding
dengan pondasi.-
No comments:
Post a Comment