OM BHUR, OM BWAH, OM SWAH,
Om Tat Savetur Varenyam
Bhargo Devasya
Dimahi,
Dhiyo Yonah Prachodayat
Sumber > http://shantigriya.tripod.com
Apakah mantra Gayatri ini sebenarnya dan apakah manfaatnya,
sehingga sedemikian agungnya mantra ini?
Konon Gayatri sendiri yang adalah manifestasi dari lima bentuk bunda
alam-semesta ini bersifat maha prakriti (Maya, ilusi Ilahi). Kelima dewi ini adalah
Saraswati-Laksmi-Durga-Uma dan Kali, yang membaur menjadi satu bentuk dominan
di seluruh alam semesta ini, baik di alam buana-alit maupun buana-agung. Gayatri lahir dari Sang Pencipta Brahma pada
awal penciptaan dunia ini yang tersirat di Veda sebagai mantra yang bersifat universal, yaitu suatu
bentuk Pengagungan dari Yang Maha Kuasa dalam bentuk seorang Bunda alam-semesta
itu sendiri dengan kelima bentuk kewajibanNya.
Itulah sebabnya walaupun memiliki hanya satu raga, Beliau berkepala
kelima dewi di atas tersebut. Dewi
Saraswati adalah lambang dari ilmu pengetahuan, sastra, agama, literatur,
keindahan dan seni budaya. Tanpa Beliau,
manusia hidup seperti ibaratnya fauna yang tidak berbudi-pekerti. Dewi Laksmi adalah lambang dari kejayaan,
kekuatan, kemakmuran dan sebagainya. Beliau adalah shaktinya Dewa Vishnu Sang
Pemelihara alam semesta ini, sedangkan
Dewi Saraswati adalah shaktinya Dewa Brahma Sang Pencipta. Durga adalah berkuasa di atas segala bentuk
kebatilan, asuras dan bentuk-bentuk yang
bersifat iblis; barang siapa memuja Beliau dipastikan akan dijauhkan dari
segala mara-bahaya yang ditimbulkan oleh berbagai asura ini.
Di Indonesia ada konsep yang salah mengenai
Durga ini, Beliau dianggap sebagai ratunya para setan-dedemit, padahal Beliau
ini menguasai mereka dan tanpa Beliau semua unsur iblis ini akan meraja-lela
tidak terkendali. Di India dan di
seluruh dunia Beliau adalah Dewi yang paling dipuja demi mendapatkan imbalan-imbalan
duniawi, disamping Laksmi dan Dewa Ganeshya.
Dewi Uma atau Prathivi, atau Pertiwi adalah juga isteri atau shakti
dari Shiva Mahadewa. Beliau adalah ibu Pertiwi ini merupakan Tuhan insan Hindu
yang pertama-tama harus dipuja.
Sedangkan Kali, lahir dari Shiva itu sendiri dan akhirnya “membunuh”
Shiva dengan kekuatannya. Sebuah simbolisasi dari Sang Waktu (Kala dan Kali),
yang maha dominan dan abadi. Dewa-dewi boleh berakhir tugas, tetapi tidak Sang
Kala ataupun Sang Kali. Secara spiritual
Gayatri dianggap hadir selama 9 bulan 10 hari di dalam rahim seorang ibu yang
sedang mengandung, dan selama itu pula sang jabang bayi belajar akan hakikat
Tuhan Yang Maha esa dengan segala fenomenaNya baik di alam bumi ini maupun di buana-agung dimana Beliau senantiasa
maha hadir dimana saja. Sewaktu seorang
jabang bayi lahir, ia menangis pertama kali, dan setiap bayi selalu
merneriakkan uah, uah. Menurut para ahli
spiritual Hindu, kata pertama yang keluar dari mulut sang bayi, bangsa apapun
ia dan lahir dimanapun, ia adalah : Aum, Aum, Aum, karena tiba-tiba sang jabang
bayi kehilangan Gayatri. Oleh karena itu sewaktu dibabtiskan beberapa hari
kemudian, versi pertama gayatri ini oleh sang ayah akan dimanterakan di telinga
sang jabang bayi, agar ia sadar kembali akan hakikat kehidupannya di dunia ini. Sayang sekali hampir semua ayah tidak sadar
akan makna mantra ini, dan hampir semua pendeta yang melakukan upacara untuk si
bayi ini lebih terbius dengan pembayaran yang akan diterimanya. Lambat-laun hilanglah hakikat sesungguhnya
dari mantra yang teramat sakral ini.
Sesungguhnya mantra yang utama
ini diperuntukkan demi majunya jalan spiritual seseorang dan bukan untuk
mendapatkan pahala-pahala seperti keselamatan, rezeki dan kekayaan. Dengan mengulang-ulang mantra ini seseorang
akan dibersihkan dari berbagai kekotoran duniawinya, namun itu baru bisa
terjadi seandainya pemahaman seseorang akan mantra ini sempurna. Kalau hanya mengulang-ulang ibarat burung
beo, maka yang didapatkannya hanyalah kebodohan belaka. Pemahaman yang baik akan mantra ini akan
mengungkap Sang Jati Diri yang bersemayam di dalam diri kita melalui dhyana
yang berkesinambungan dan tanpa pamrih.
Dan dhyana ini seharusnya dibukakan oleh seorang guru yang telah
berstatus dwijati dan non-pamrih dalam
segala hal. Pada saat seseorang berguru,
inilah mantra Gayatri versi kedua diberikan kepadanya secara spiritual, dan ini
disebutkan kelahiran kembali (kedua kalinya).
Versi kedua akan kami utarakan pada keterangan-keterangan berikutnya. Biasanya untuk mendapatkan jalan dhyana ini
seseorang akan diminta untuk menyiapkan
dirinya menjadi vegetarian total, dan bersikap total ahimsa dan non-pamrih
dalam segala hal, walaupun hidup secara duniawi secara wajar-wajar saja. Konon
maha mantra ini diturunkan pertama kalinya kepada manusia di bumi ini kepada
Resi Visvamitra yang agung di zaman yang teramat silam. Keseluruhan mantra ini termuat dalam mandala
ketiga dari Rig Veda. Mantra yang sama
ini juga hadir Sukla Yajurveda dan Krishna Yajurveda. Di Bhagavat-Gita Sri
Krishna bersabda bahwasanya cahaya yang meliputi surya dan chandra adalah
CahayaNya semata, jadi menurut para kaum suci, ini berarti Mantra Gayatri adalah mantra pencerahan akan hakikat
Yang Maha Hakiki. Sumber > http://shantigriya.tripod.com
No comments:
Post a Comment