Thursday, October 18, 2012

Desa Cau Belayu > Desa Agrowisata

Majalah “tabanan serasi”  edisi 12  agustus 2012.-

Desa Cau Belayu Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan Bali, memang telah ditakdirkan sebagai desa yang cukup banyak menyimpan potensi, termasuk potensi wisata khususnya wisata agro. Sejak tahun 2009 kemarin salah seorang putra setempat mencoba menggali dan mengembangkan potensi tersebut, yang selama ini alam sekitar dianggap sebagai alam pedesaan tanpa nilai yang hanya mampu menghasilkan produk pertanian. Padahal bila dilihat dengan kaca mata pariwisata, alam lingkungan yang masih hijau perawan bisa disulap menjadi mesin dolar. Desa Cau boleh dibilang agak di perbatasan di bagian Utara, Timur, dan Selatan merupakan wilayah kabupaten Badung, masyarakat Bali menyebutnya dengan istilah nyeluk, Namun demikian desa yang satu ini menyimpan multi potensi bila digarap secara simultan dan melibatkan komponen terkait potensi yang ada akan mampu memberikan kontribusi maksimal.


Adalah I Wayan Tunas, salah seorang warga desa Cau Belayu yang mencoba menangkap peluang tersebut. Berbekal pengalamannya bekerja di usaha eksport import dan bergaul dengan banyak pelaku wisata selama 20 tahun di perkampungan turis, Kuta kabupaten Badung. Melihat potensi itu Wayan Tunas kala itu putuskan untuk mencoba membangun akomudasi wisata berupa bale beratap alang-alang dan sebuah dapur tradisional. Membangun akomudasi saja belum cukup, lalu ia mencoba mempromosikan lewat brosur dan kini juga dipasarkan lewat dunia maya. Dengan upaya itu agrowisata yang dibangunnya secara pelan namun pasti, mulai dikenal masyarakat  dan mulai mendapat kunjungan wisata, utamanya wisatawan mancanegara yang menyukai wisata alam.
Di agrowisata itu ditawarkan beberapa atraksi wisata seperti, cooking experience, para tamu diberikan kesempatan memasak menu yang ditawarkan di dapur yang telah disiapkan dengan ditemani dengan juru masak yang sudah memiliki jam terbang yang memadai. Bila pengunjung ingin menikmati pemandangan di sekitar, mereka bisa menunggangi sepeda ontel dan becak yang lebih dikenal dengan Bali Conutryside Adventure. Selama menikmati paket yang diinginkan wisatawan akan didampingi tenaga lokal yang telah memiliki pengalaman cukup, hingga tamu diharapkan mendapat informasi yang memberikan kepuasan kepada pengunjung. Menu yang ditawarkan masih sekitaran produk lokal, dagingnya seputar ayam dan ikan, karena segmen pasar ayam dan ikan lebih luas. Obsesinya Wayan Tunas menggali dan mengembangkan agrowisata ini bukan hanya sebatas menjual view  yang ada di desanya. Namun bagaimana potensi itu mampu memberikan multiplayer efek, baik bagi kelesatarian alam sekitar dan penyerapan tenaga kerja loka, yang bermuara pada peningkatan  perokonimian masyarakat setempat. Usaha wisata agrowisata harus didukung akomudasi dan infrastruktur yang memadai. Bila tidak para agen tidak akan tertarik mengajak tamunya mengunjungi destinasi wisata yang ada. Harus diciptakan destinasi wisata yang lengkap, sehinga tamu akan tertarik mengunjungi obyek wisata agro yang ditawarkan.--

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini