Bagi umat Hindu tempat suci itu disebut : Pura Kahyangan, Candi, atau Mandira yang dapat di bagi 2 macam :
1. Pura tempat
untuk memuja dan mengagungkan kebesaran Tuhan Hyang Widhi Wasa dengan berbagai
manifestasinya disebut Pura Kahyangan.
2. Pura atau
tempat suci untuk memuja roh leluhur yang telah dipandang suci atau roh para
Rsi yang dianggap telah menjadi Dewa-dewa atau Bhatara-bhatari disebut Pura
Dadya, Pura Kawitan, atau Pura Pedharman.
Tujuan dan fungsi daripada pura sebagai tempat suci yang
dibangun secara khusus sesuai peraturan-peraturan yang telah ditentukan ialah
untuk menghubungkan diri dengan Sang Hyang Widhi serta prabhawanya untuk
mendapatkan waranugraha. Adapun pura atau kahyangan itu terdiri dari Pura/
Kahyangan Tiga, dan Pura/Kahyangan Jagat.
Yang disebut Pura Kahyangan Tiga ialah pura tempat memuja
Hyang Widhi dalam manifestasinya sebagai Triwisesa. Yaitu pura Desa/Bale Agung
untuk Barhma sebagai Pencipta, Pura Puseh/Segara untuk Wisnu sebagai
pemelihara, dan Pura Dalem untuk Bhatari Durga (sakti Siwa) sebagai manifestasi
Hyang Widhi dalam fungsinya sebagai pralina/ mengembalikan ke sumber asal.
Sedangkan yang disebut Pura Kahyangan Jagat ialah pura-pura Kahyangan Agung terutama yang
terdapat di delapan penjuru angin dan pusat Pulau Bali, yaitu :
1. Pura Lempuyang
tempat Hyang Widhi dalam perwujudannya sebagai Iswara, di ujung Timur Pulau
Bali
2. Pura Andakasa
tempat memuja Hyang Widhi dalam perwujudannya sebagai Brahma terletak Selatan
Pulau Bali.
3. Pura Batukaru
tempat memuja Hyang Widhi dalam perwujudannya sebagai Mahadewa, terletak di
bagian Barat Pulau Bali
4. Pura Batur Ulun
Danu, yang mempunyai fungsi sebagai Pura Ulun Danu tempat memuja Hyang Widhi dalam perwujudannya
sebagai Wisnu terletak di Utara Pulau Bali
5. Pura Goa Lawah,
tempat memuja Hyang Widhi dalam perwujudannya sebagai Maheswara ada di Tenggara
Pulau Bali
6. Pura Uluwatu,
tempat memuja Hyang Widhi dalam perwujudannya sebagai Rudra ada di Barat Daya
Pulau Bali
7. Pura Bukit
Pengelengan, yang juga terkenal dengan nama Pura Gunung Mangu, tempat memuja
Hyang Widhi dalam perwujudannya sebagai Sangkara ada di Barang Laut Pulau Bali
8. Pura Besakih,
tempat memuja Hyang Widhi dalam perwujudannya sebagai Sambhu ada di Timur Laut
Pulau Bali. Disamping merupakan Pura Kahyangan Jagat tempat Sambhu Pura Besakih
juga merupakan pura suci pusat dari semua pura Kahyangan Agung penyungsungan
jagat Bali.
Bila dihitung maka semua Kahyangan
Agung penyungsungan jagat di Bali ini berjumlah sembilan buah yang terletak di
delapan penjuru mata angin Pulau Bali, dimana Besakih menjadi tempat 2
kahyangan agung yaitu tempat Sambhu dan juga merupakan tempat Siwa. Dari sembilan pura tadi diambil tiga Pura
Kahyangan yaitu ;
1. Pura Batur Ulun
Danu sebagai tempat memuja Wisnu
2. Andakasa
sebagai tempat memuja Brahma
3. Besakih sebagai
pusat kahyangan-kahyangan agung tempat memuja Siwa, yaitu yang merupakan
pelinggih-pelinggih atau tempat pemujaan Tri Murti.
Sad Kahyangan ialah kahyangan-kahyangan agung penyungsungan
jagat yang jumlahnya enam yang terletak di penjuru-penjuru mata angin pulau
Bali :
1. Timur >
Lempuyang, tempat Iswara
2. Tenggara >
Goa Lawah, tempat Maheswara
3. Barat Daya >
Uluwatu, tempat Rudra
4. Barat >
Watukaru, tempat Mahadewa
5. Barat Laut
> Bukit Pengelengan / Gunung Mangu,
tempat Sangkara
6. Timur Laut (ersanya) > Pura Tirta Sakti
Maurip sebagai stana Bhatara Sambhu,.
Pura Penataran Agung Besakih sebagai stana Bhatara Siwa.
Adapun fungsi dari kahyangan-kahyangan agung penyungsungan
jagat yang ada di seluruh penjuru mata angin Pulau Bali itu adalah sebagai
perlambang untuk menjaga keseimbangan alam smesta. Semua para Dewa atau
Bhatara-bhatara yang distanakan atau disemayamkan di pelinggih-pelinggih atau
pura kahyangan agung itu adalah personifikasi atau perwujudan dari kemaha
kuasaan Sang Hyang Widhi yang delapan jumlahnya (astaiswarya) yang disimbulkan
dengan dewa-dewa yang bersemayam di delapan penjuru mata angin, sehingga
digambarkan sebagai bunga padma Astadala/ terai berdaun bunga delapan.
Ada juga kahyangan-kahyangan lain yang sama mendapat
perhatian dengan kahyangan-kahyangan agung, yang memiliki fungsi istimewa
misalnya sebagai Pura Pulaki di bagian Barat Laut pulau Bali, Pura Masceti yang
terletak di panatai selatan Gianyar, Sakenan di Pulau Serangan daerah Badung,
Tanah Lot di pantai Tabanan, dll.
Pura tempat pemujaan arwah-arwah leluhur yang dianggap
telah suci dan roh-roh para Rsi yang dipandang sebagai Dewa dinamai Sanggah,
Merjan, dan Paibon. Pura ini disebut juga Pura Dadia atau Pura Sangkaning Dadi
yang sering pula disebut Pura Kawitan yang khusus untuk keluarga. Untuk
mengenang jasa para pahlawan dibuatkan pelinggih-pelinggih yang
disebut Pedharman.
No comments:
Post a Comment