Sesungguhnya
para petani di Desa Belimbing khususnya dan Bali umumnya, harus memiliki
komitmen kuat dan bertanggung jawab dalam upaya mempertahankan pertanian dengan
mengharmonisasaikan dan mensinergikan pertanian dengan pariwisata, agar sektor
pertanian di Desa Belimbing tidak mengalami kemunduran dan kebangkrutan. Lebih-
lebih kini Desa Wisata tersandang oleh Desa Belimbing. ( Semoga Hyang Adi Kuasa
memberi jalan demi harapan orang banyak > kesejahtraan )
Para
petani sebenarnya sudah menerapkan berbagai teknologi dalam bertani.
Namun ketika musim panen tiba mereka kebanyakan gigit jari akibat murahnya
harga gabah. Solusinya pemerintah mesti membuat terobosan yang nyata dalam
melindungi petani. Mesti ada anggaran
ataupun gebrakan yang jelas, bukan sekedar bantuan, namun kualitas dan
kesejahtraan petani tak pernah tersentuh. Jadi wajar bila petani memilih
hidupnya sendiri dan nekat menjual lahan karena desakan ekonomi. (potret ini sebenarnya dirasakan juga oleh
para petani di desa wisata Belimbing, kecamatan Pupuan, kabupaten Tabanan)
Sejatinya, permintaan para petani cukup
sederhana, yakni hasil panennya bagus dan bisa mendapatkan untung ketika hasil
panen dijual. Termasuk infrastruktur irigasi yang optimal. Sebab rusaknya
jaringan irigasi ikut mempercepat hilangnya semangat petani.
No comments:
Post a Comment