Desa Belimbing,
Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan memang menyimpan banyak hal yang menarik
terutama di bidang kebudayaannya. Di Desa Wisata Belimbing ada sebuah Pura yang
lumayan menarik untuk disinggahi bila anda berlibur ke Belimbing, pura itu
adalah Pura Tirtha Batur Pendem. Letak pura ini lima ratus meter di sebelah
Selatan Pura Luhur Mekori, bercirikan sebuah pohon yang menjulang tinggi (pohon kayu sambuk) di sebelah
kiri jalan bila kita melintas di Jalan Raya Antosari-Pupuan ke arah Pupuan.
Pura Tirtha Batur Pendem juga di sung-sung oleh warga Cina, maka
dari itu pura ini menghadirkan juga nuansa budaya Cina (indah dan menarik),
sebagai pemandangan khas Pura Tirtha Batur Pendem adalah ornamen/hiasan Cina,
dominan warna merah dan patung naga yang indah
Pura Batur Pendem terbuka untuk umum, dalam artian
siapapun bebas sembahyang di pura ini dengan suatu persyaratan mutlak tidak
dalam keadaan cuntaka ( kematian/ menjelang persiapan ngaben, haid/datang
bulan), tempat ini damai baik sebagai tempat memohon ketenangan jiwa walaupun
terletak di pinggir jalan raya. Sejuk karena masih wilayah hutan lindung Mekori
peraih tropi kalpataru di era Presiden Suhato kemarin.
Odalan di Pura Tirtha Batur Pendem adalah
setiap setahun sekali, kala Purnamaning Sasih Keulu. Ada semacam tradisi di
Desa Belimbing, bila padi di sawah di wilayah Desa Pakraman Belimbing terserang
hama misalnya : hama wereng, tikus (dalam artian hamanya tidak terkendali bisa
berakibat gagal panen), maka akan dimohonkan penganugrahan dari Ida Betara berupa tirta di Pura Tirtha Batur Pendem,
hal hasil hama tersebut akan segera hilang/ paling tidak berkurang dan panenpun
tidak gagal. (hal ini telah terbukti sejak zaman dulu/turun temurun)
Post yang relevan >>
Terima kasih banyak atas penjelasan & foto-fotonya, Pak Yan. Saya bisa terbayang bentuk Konco Belimbing sebelum yang sekarang. Semoga semua makhluk berbahagia 🙏🙏🙏
ReplyDelete