Kebanyakan
komputer pada umumnya memiliki baterai kecil. Pada kebanyakan kasus, baterai
tersebut disolder langsung pada motherboard, tetapi baterai tersebut biasanya
terpasang pada suatu tempat sehingga mudah diganti. Komputer bukanlah satu-satunya
perangkat yang memiliki batarai kecil tersebut ; handycam dan kamera digital
juga kadang-kadang menggunakannya. Setiap perangkat yang menyimpan waktu akan
memerlukan baterai.
Pada
komputer (dan juga perangkat lainnya),
baterai tersebut memberi daya kepada chip yang disebut Real Time Clock (RTC), chip RTC ini pada dasarnya memerlukan jam
quartz yang berjalan sepanjang waktu, baik itu saat komputer menyala ataupun
tidak. Jam tersebut mendapat daya dari baterai.
Pada
saat komputer booting, salah satu proses yang terjadi adalah menanyakan RTC
untuk mendapatkan waktu, dan tanggal yang benar. Jam quartz semacam ini dapat
berjalan sampai lima atau tujuh tahun dengan menggunakan baterai kecil. Setelah
jangka waktu tersebut, maka sudah waktunya baterai diganti. Namun hal tersebut
tidak menjelaskan mengapa komputer tidak mau booting. Anda mungkin mengharapkan
komputer dapat booting dengan baik walaupun ia memiliki waktu dan tanggal yang
salah. Alasan mengapa komputer anda tidak mau booting adalah karena chip RTC
juga mengandung 64 byte (atau lebih) random acces memory (RAM). Jam menggunakan
10 byte, yang berarti menyisakan 54 byte untuk keperluan lainnya. Bios
menyimpan semua jenis informasi pada RAM CMOS, misalnya jumlah drive floppy dan
harddisk, jenis harddisk dan sebagainya. Jika RAM CMOS kehilangan daya, maka
komputer tidak dapat mengetahui konfigurasi harddisk pada komputer, sehingga ia
tidak dapat booting.
Kebanyakan
komputer modern tidak begitu bergantung kepada RAM CMOS. Mereka menyimpan
konfigurasi tersebut pada non-volatile RAM yang dapat bekerja tanpa daya sama
sekali. Jika baterai mati, tetapi komputer masih bisa booting dengan
menggunakan informasi yang terdapat pada non-volatile RAM.
Sumber >> pc media 2003
No comments:
Post a Comment