Apakah anda termasuk orang kreatif? Pak Gusti dengan
potensi daerahnya berupa tempat wisata, mengembangkan kerajinan bambu bagi
wisatawan. Wayan Candra dengan kemampuannya mengajar dan potensi daerah yang
membutuhkan tenaga pengajar les tambahan, berusaha mengembangkan usaha
bimbingan belajar. Pak Gusti dan Wayan Candra dapat disebut sebagai orang
kreatif. Ada suatu sumber informasi
mengatakan bahwa seseorang dapat dikatakan kreatif jika memiliki tujuh
ketentuan :
1. Orang kreatif
itu pandai, pandai dalam hal apa? Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
orang-orang yang memiliki penemuan-penemuan yang telah dipatenkan ternyata
bukanlah orang-orang yang memiliki skor tinggi dalam test kecerdasan. Jika
penemuan itu benar, maka wajar jika kita menyimpulkan belum tentu orang pandai
itu kreatif, dan sebaliknya. Jadi jika anda jarang mendapatkan nilai delapan
keatas untuk mata pelajaran sains, jangan buru-buru merasa putus asa dan merasa
tidak kreatif. Demikian juga jika anda sering berhasil menjadi juara kelas,
jangan langsung merasa diri sebagai orang yang kreatif. Namun yang jelas orang
yang kreatif itu tidak bodoh, dalam arti
“benaknya tidak kosong dari informasi dan pengalaman”. Mereka yang
banyak membaca lebih memungkinkan menjadi kreatif daripada mereka yang enggan
membaca. Mereka yang kaya pengalaman jelas lebih mungkin menjadi kreatif
daripada mereka yang kurang pergaulan dan punya hobi bersembunyi di dalam
kamar.
2. Manusia kreatif
itu orisinal. Idenya, tindakannya, dan cara berpikirnya tidak selalu sama
dengan orang lain. Tetapi tidak berarti orang yang selalu berbeda dari orang
lain itu kreatif. Mungkin orang semacam ini hanya tampil beda saja dari orang
lain. Jika anda memakai sesuatu hanya agar menarik perhatian, itu bukan kreatif.
Sifat semacam itu hendaknya anda tinggalkan. Anda harus tahu bahwa sifat
kreatif itu harus menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Sebab itu, orang
kreatif selalu berfikir luas dan merdeka, serta bebas bertindak, kreatif,
berfikirpun harus terbatas atau sengaja dibatasi oleh ketakutannya sendiri.
Wajar jika orang kreatif itu lebih sering gelisah. Benaknya tidak pernah kosong
dari pertanyaan. Jiwanya tidak pernah tentram, sebab hidup tentram berarti
hidup yang berhenti dari proses kreatif. Jarang ada manusia kreatif yang tidak
gelisah hidupnya, (walaupun manusia gelisah belum tentu identik dengan manusia
kreatif)
3. Bebas
bertindak. Bebas bertindak, tidak berarti bertindak seenaknya. Jika seseorang
tetap melajukan kendaraannya padahal lampu sedang menyala merah, orang itu bukan
kreatif tetapi tolol. Jika seseorang gemar melanggar peraturan, orang ini bukan
kreatif, tetapi mungkin hanya bodoh, rendah diri, dan kurang percaya diri
(orang yang lemah pribadinya tidak jarang berbuat aneh-aneh untuk menutupi
kelemahannya itu). Orang yang kreatif tidak tolol, karena itu kebebasan
bertindaknya dia lakukan dengan cara hati-hati dan penuh perhitungan. Jika
seseorang yang berbakat kreatif tetapi belum mengerti bagaimana bertindak
taktis, ada kemungkinan tindakannya itu akan merusak (baik terhadap dirinya
sendiri maupun terhadap orang lain)
4. Orang kretaif
bersifat terbuka terhadap berbagai pengalaman. Mereka menyukai ketidak jelasan.
Mereka memiliki kemampuan untuk tetap senang dan nyaman dalam mengarungi kawasan
pengalaman yang masih diliputi gegelapan dan misteri. Semua itu seolah
menantang dirinya untuk masuk kedalamnya, memecahkan rahasia yang tersimpan.
Ibarat perahu yang tidak mau ditambatkan, orang kreatif selalu gelisah untuk
mencari dan terus mencari. Seperti halnya perahu yang di tengah lautan, resiko
mendapat hantaman ombak dan tenggelam jelas lebih besar daripada yang dihadapi
oleh perahu yang cuma berlayar di sepanjang pantai. Sejarah menunjukkan bahwa,
peradaban manusia hampir seluruhnya diciptakan oleh orang-orang yang berani
mengambil resiko. Bila semua orang yang ada di dunia ini bersifat penakut dan
lebih suka cari selamat sendiri, maka sejarah tidak seperti sekarang jadinya.
Benua Amerika dan Australia tidak pernah ditemukan, Indonesia tidak akan
merdeka, manusia barang kali masih tetap hidup di zaman batu hingga hari ini.
5. Orang kreatif
memiliki intuisi (semacam perasaan) yang kuat, atau lebih tepat persepsi
intuitif yang kuat. Orang yang tidak kreatif hanya memliki apa yang disebut
sebagai persepsi inderawi. Orang-orang yang tidak kreatif ini hanya mampu
menyerap apa yang dia bisa lihat atau alami seketika itu. Melihat seorang
gelandangan lapar, orang yang tidak reatif barang kali akan merasa iba. Tetapi
pengalaman itu hanya berhenti sampai disitu. Sebaliknya orang kreatif tidak
hanya iba, tapi mungkin pikirannya akan melesat jauh kedepan dan ke segala
penjuru hingga ke masalah ketimpangan sosial, sampai ke hutang luar negeri,
sampai ke pendidikan, sampai ke kriminalitas, hingga sampai ke dunia yang
paling abstrak seperti filsafat dan agama.
6. Orang kreatif
amat suka dengan dunia teori (teori apapun termasuk ekonomi, sosial, agama,
politik, dll) serta nilai-nilai estetika (keindahan). Ini kecendrungannya yang
wajar, sebab orang kreatif tidak pernah berhenti dan puas dengan keberadaan
sebuah wujud yang kasat mata. Mereka selalu membuat abstraksi. Benak mereka
tidak pernah berhenti memikirkan konsep-konsep dan menciptakan simbol-simbol. Dalam
memecahkan sebuah masalah, orang yang tidak kreatif akan puas bila masalahnya
terpecahkan, namun orang kreatif tidak hanya menuntut agar masalahnya
terpecahkan, namun pemecahan itu mesti indah, elegan, dan memiliki nilai estetis.
7. Ciri terakhir
orang yang kreatif adalah mereka memiliki kepercayaan hidup yang kuat. Orang
kreatif dengan kata lain memiliki apa yang disebut sebagai “internal locus of
control”, yang dimaksud disini adalah orang kreatif itu memiliki ego yang kuat
(orang yang egois itu bukan berego kuat, tetapi hanya berego besar saja,
begitupun orang yang suka ngotot itu belum tentu berego kuat tetapi mungkin
hanya keras kepala saja). Orang berego kuat ini jika mengalami kegagalan tidak
pernah mencari kambing hitam. Jika bermain sepak bola dan kalah, dia tidak
pernah mengatakan “habis bagaimana, bola memang bulat” tetapi jika mendapat
kesuksesan juga amat yakin bahwa itu adalah hasil kerja kerasnya. Dalam bahasa
filsafat orang semacam ini dianggap
telah menemukan dirinya. Jika memeluk sebuah agama, dia tidak pernah ragu-ragu
mengatakan bahwa agamanyalah yang terbaik dan benar. Tetapi kalau menjadi
ateis, maka ketidakpercayaannya terhadap Tuhan itu juga kukuh. Karena itu orang
kreatif ini teguh pendirian dan yakin betul dengan jalan hidup yang diambilnya.
Sikapnya jelas dan tidak pernah plinplan, tindak tanduknya mantap. Jika
menekuni sebuah profesi, maka seolah-olah profesi itu amat dicintainya. Jika
punya cita-cita maka akan dia kejar cita-cita itu sampai dia capai.
Demikian
sifat-sifat pokok orang kreatif, namun mayoritas orang adalah pengambil jalan
tengah. Ekstrimis selalu menjadi
minoritas. Karena itu orang yang kreatif total itu tidak ada, orang yang sama
sekali tidak kreatif juga tidak ada. Kebanyakan orang terletak di
tengah-tengah, ada yang lebih dekat dan lebih kental dengan sifat kreatifnya,
dan ada pula yang lebih dekat dengan sifat tidak kreatif.-
No comments:
Post a Comment