Jamak orang tahu dan jamak juga orang yang menganggap bahwa
agama Hindu itu menyembah atau memuja banyak Tuhan, maka tidak heran banyak
orang juga yang menganggap Agama Hindu itu tidak seperti halnya agama yang lain
yang hanya mengagungkan satu Tuhan dengan sebutan yang tidak dapat
ditawar-tawar. Hyang Widhi, demikian para penganut Hindu menyebut nama
tuhannya, atau para penganut Hindu neng tanah Bali menyebutnya Ida Sanghyang
Widhi Wasa.
Memang para penganut Hindu tidak dapat menyalahkan demikian
saja, para pengamat yang menyatakan bahwa Hindu itu politeis, karena mereka
semua tiada faham betul tentang ajaran Hindu. Ibarat mengamati dasarnya sungai
dari permukaan air tidak secara langsung menyelam hingga ke dasar kali maka
aneka pernyataanpun muncul yang kesemuanya tidak sesuai dengan apa adanya di
bawah air sana. Sejatinya, sesuai dengan kepercayaan Hindu, Hyang Widhi itu
Maha Esa “ Tuhan itu satu tidak ada
duanya “. Yang mana keyakinan bahwa Tuhan itu adalah tunggal, sesuai dengan
mantram Tri Sandya bait yang kedua yang menyebutkan Eko Narayana na dwityo’ sti kascit, yang mengandung arti hanya satu tuhan yang
disebut Narayana sama sekali tidak ada duanya.
Demikian juga di dalam kitab suci Weda bagian Rig Weda ada di
cantumkan Om Ekam Sat Viprah Bahudha
Vadanti, artinya : hanya satu (ekam) Sang Hyang Widhi Wasa (Sat)
orang bijaksana (Viprah) menyebutkan (Vadanti) dengan banyak nama (bahudha).
Penyebutan tuhan dengan banyak nama itu karena sifat-sifat
beliau yang Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pengampun, dan yang lain yang nyata semuanya tiada
terbatas serba Maha, sedangkan kemampuan manusia untuk menggambarkanNya amat
terbatas. Para orang suci nan bijak hanya mampu memberinya sebutan dengan
banyak nama sesuai fungsiNya. Maka nyatalah, ini berarti para penganut ajaran
Hindu itu bukan politeis namun monotheisme.-
No comments:
Post a Comment