Para penganut agama Hindu di seantero jagat amat menghormati
mereka-mereka yang dianggap tokoh-tokoh agama, orang-orang nan bijaksana serta orang-orang suci yang telah berjasa
dalam pembinaan juga pengembangan agama Hindu diatas bumi ini. Umumnya mereka semua
adalah para ciptaanNya yang nyata-nyata memiliki kekuatan mata bathin sertab
dapat memancarkan kewibawaan rohani, juga terbukti memiliki kepekaan untuk
menerima getaran-getaran gaibNya pun
dalam penampilannya senantiasa menunjukkan ketenangan keteduhan serta penuh
welas asih, itulah para orang suci. Ajaran agama mereka amalkan dengan baik
serta sebagai panutan selama melakoni kehidupan, terkenallah mereka karena
jasa-jasanya, pengabdiannya, kepemimpinannya, dan keteladanannya, mereka adalah
para orang sadhu.
Umumnya juga para orang suci itu telah lepas dari ikatan keduniawian,
rasa keakuan telah tidak ada lagi pada diri mereka aneka pujian juga celaan
tidak akan mampu mempengaruhi kemurnian jiwa mereka. Yang menggerakkan hati
mereka hanyalah sinar suci dariNya. Sejatinya riwayat para orang suci tidak
dapat dipisahkan dari sejarah perkembvangan agama Hindu. Sebut saja diantara mereka adalah Danghyang
Asthapaka, beliau adalah seorang pendeta Budha Mahayana yang datang ke tanah
Bali dari Majapahit. Beliau menyebrang dari Blambangan dengan jukung menuju
daerah tanah Bali bagian timur. Beliau sempat singgah dan menginap di sebuah
pulau kecil Serangan, di selatan tanah Bali. Ditempat itu didirikanlah sebuah
pura, yakni pura Sakhyana yang berarti tempat Sakhyamuni atau Budha. Dan kini
terkenal dengan nama pura Sakenan, dari pulau serangan perjalanan dilanjutkan
ke arah timur dan akhirnya menetap pada suatu daerah berbukit di Bali timur (
Karang asem) yang kini bernama Budha Keling.-
No comments:
Post a Comment