Thursday, February 27, 2014

Sesuai do’a umat Hindu

contoh canang, serana sembahyang umat Hindu


Penggalan mantram trisandya ;

"……Om Kesama swamem Mahadewa, sarwa prani hitang karah…….",  arti dari puja itu antara lain; "……. Ya Tuhan hampunilah segala dosa/kesalahan dari semua ciptaanMu........."

Inti dari do’a atau puja umat Hindu tidak hanya memohonkan untuk dirinya sendiri atau hanya untuk kelompoknya saja, keselamatan dan sebagainya kehadapan Tuhan. Jadi Hindu menyuruh umatnya agar memohonkan keselamatan untuk semua makhluk ciptaan Tuhan, baik itu manusia maupun itu makhluk lain selain manusia. Baik mereka yang benci dan menghina agama Hindu juga dimohonkan keselamatan dan kebahagiaannya. Maka agama Hindu tidak mengajarkan sifat individu dan sifat egois dan sifat-sifat yang sefamili dengan sifat itu. Umat Hindu tentunya merasa sangat bangga memeluk agamanya  yang selalu mengajarkan umatnya mencari kedamaian bersama. Dan selalu bersyukur kehadapan Hyang Widhi dilahirkan di kelompok orang-orang yang mengikuti ajaran kedamaian, persaudaraan sesama manusia, yakin kepada kekeuasaan Tuhan dan kasih kepapada lingkungan.


Ketahuilah bagi para penganut Hindu di luar  Indonesia ( Bali dan Jawa), saat menganteb banten tentu  menggunakan puja berbahasa Inggris atau bahasa yang lain.. Tentunya kita harus mengenyampingkan semua keegoisan yang ada pada diri kita, karena apa?  Lumrahnya  nganteb banten,Pemangku harus menggunakan bahasa Jawa Kuno atau bahasa Bali, kok di luar negeri  berbahasa inggris, apakah Bhatara ngerti bahasa Inggris? Hendaknya selalu kita sadari , bahwa Tuhan itu maha tau, tau bahasa apa saja menurut ajaran agama kita. Jadi kita  tahu bahwa bahasa itu adalah budaya manusia sebagai alat komunikasi, oleh karena agama Hindu  bukan agama budaya, maka bebas menggunakan bahasa apa saja sesuai dengan budaya setempat, asal masih didalam tatanan etika dan moral. Kalau agama Hindu  itu agama budaya (buatan manusia), maka dia harus menggunakan satu bahasa, sebab tidak boleh menggunakan bahasa selain bahasa dari budaya itu. Maka  banggalah  menjadi penganut Veda (Hindu).

No comments:

Post a Comment

Baca juga yang ini