Umat Hindu itu banyak yang mengakuinya bahwa budayanya aneka macam, mulai dari cara berpakaiannya
(contohnya Hindu Bali), sarana/ alat upacara keagamaanya ( misalnya : ada
banten, ada juga sejenis payung/tedung, serta berbagai kesenian/tarian yang
terkait langsung dengan upacara keagamaan).
Diantara budaya yang ada pada umat Hindu, nyata-nyata harus
ada pada setiap upacara keagamaan yang di gelar adalah banten, banten identik
dengan upakara. Upakara berasal dari kata upa dan kara. Upa punya arti
penunjang, pelengkap, atau pembantu, sedangkan kara berarti hidup. Jadi dengan
demikian “ upakara “ berarti “ pelengkap
agar hidup “. Dalam hal upakara dalam suatu upacara keagamaan dimaksudkan
adalah segala sesuatu yang menyebabkan karya atau sesuatu upacara dapat
dianggap lengkap memenuhi syarat. Adapun syaratnya : ada upakara yakni sarana
penunjang. Sarana ini acap jua disamakan dengan sadhana atau samskara. Kata samskara berasal dari kata samkraghan
punya arti yang amat luas, meliputi : pendidikan , menyucikan, menyempurnakan, mempengaruhi, memperindah serta yang lainnya. Jadi
samskara adalah upacara keagamaan yang
lengkap dengan upakaranya, dengan tujuan demi penyucian, pendidikan, penyempurnaan
dan lainnya.
Upakara adalah sarana yang selalu dipakai dalam setiap upacara
keagamaan, mengandung berbagai simbolis
(niyasa ketuhanan). Upakara diperlukan sebagai faktor luar guna membantu
umat Hindu mendekatkan dirinya kepada Hyang Widhi ( Tuhan YME ). Bagi umat
Hindu Tuhan itu adalah acintya tiada terpikirkan oleh akal manusia. Karena
itulah umat Hindu mencoba menyekalakan
(memberi wujud nyata) dan menyagunakan (memberi sifat) Tuhan yang
acintya dan nirguna itu, dengan tujuan
utama agar lebih mudah mendekatkan diri kepadaNya.
No comments:
Post a Comment